Menurut Zidan, hasil diagnosa rekam medis korban terdapat pembuluh darah di kepala menggumpal menjadi tumor otak kecil sebelah kiri.
"Korban diperlakukan seperti ditampar jika mengeluh ditampar lagi, ditendang tonjok seperti dia merangkak di sawah itu ditoyor kepalanya hingga diinjak," tuturnya.
Disinggung baru ketahuan sekarang, Zidan mengungkapkan, setelah Pratama meninggal dunia, orang tuanya menceritakan kekerasan yang dialami korban hingga akhirnya meninggal dunia.
"Kemarin almarhum meninggal malamnya, orangtuanya nangis kepada kami mahasiswa beliau cerita kalau almarhum ini mendapatkan tindakan kekerasan dari ormawa (organisasi mahasiswa) itu sehingga korban meninggal," ungkapnya.