Cara beliau menjalankan dakwah Islamnya dengan jalan mengadakan kursus-kursus terhadap kaum dagang, nelayan, pelaut dan rakyat jelata. Sunan Muria juga mempertahankan seni tradisional Jawa, salah satunya gamelan untuk media penyebaran Islam.
Beliau juga menciptakan beberapa lagu atau istilahnya gending Jawa berjudul Sinom dan Kinanti, yang berisikan ajakan rakyat mengingat Tuhan-Nya.
Setelah wafat, Sunan Muria dimakamkan di atas gunung setinggi 1.600 meter dari permukaan laut, yang dikenal dengan Gunung Muria, yang masuk wilayah Desa Colo, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus.
(Awaludin)