Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Warga Malang Dihebohkan Temuan Struktur Diduga Candi Era Mpu Sindok

Avirista Midaada , Jurnalis-Senin, 09 Juni 2025 |19:00 WIB
Warga Malang Dihebohkan Temuan Struktur Diduga Candi Era Mpu Sindok
Lokasi penemuan sebuah struktur bangunan yang diduga candi era Mpu Sindok/Foto: Avirista Midaada-Okezone
A
A
A

MALANG - Warga di kawasan Desa Landungsari, Kabupaten Malang, dikejutkan dengan penemuan sebuah struktur bangunan yang diduga merupakan candi era Mpu Sindok. Candi itu ditemukan oleh sebuah komunitas pemerhati kebudayaan di Dusun Bendungan, Desa Landungsari, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.

Lokasi penemuan struktur candi itu berada di perkebunan jeruk milik warga yang bertuliskan Situs Balekambang. Lokasinya berjarak kurang lebih 350 meter dari jalan alternatif yang menghubungkan wilayah Malang kota dan kabupaten, melalui kawasan perguruan tinggi Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang.

Dugaan struktur bangunan ini berada di perbatasan di antara Kabupaten Malang dan Kota Malang, yang hanya dipisahkan oleh sungai. Menuju lokasi ini warga harus berjalan kaki kurang lebih sekitar 70 meter dari rumah terakhir.

Jalan setapak di perkebunan jeruk memanjakan mata menuju kawasan Situs Balekambang, yang ditemukan struktur bangunan menyerupai candi. Tiba di sekitar bangunan candi, memang area lokasi tanah tampak sedikit lebih tinggi sekitar kurang lebih 1,5 meter dari tanah di sekitarnya.

Area struktur bangunan diduga candi itu telah dipagari dengan pagar bambu memutar berbentuk persegi. Di tengahnya terdapat gundukan tanah lebih tinggi kurang lebih 40 sentimeter, dengan pohon jambu klampok dan pohon nangka berada di atasnya.

 

Sementara di sisi utara pohon itu ditemukan struktur bangunan bata yang menyerupai candi. Dimana kedalamannya mencapai satu meter dengan area luasan mencapai dua meter persegi. Area itu ditutup tenda semi permanen guna memudahkan penggalian.

Tampak bebatuan yang ditemukan di struktur itu cukup besar, dengan diameter masing-masing batu bata mencapai 10 x 20 meter. Bebatuan itu membentuk semacam tangga umpak.

Menariknya searah di sisi barat Gunung Kawi berdiri tegak yang diduga menjadi titik kosmologi atau titik peradaban, kemudian di sisi selatan bangunan diduga candi juga terdapat Sungai Metro yang berhulu di Gunung Kawi. Sementara di sisi timur terdapat sungai kecil juga. Artinya dugaan bangunan candi itu diapit sungai dan berada di lembah Gunung Kawi sisi timur.

Ketua PBBI Pelestari Purbakala dan Budaya Indonesia (PBBI) Jawa Timur Budi Kariono mengungkapkan, awalnya struktur bangunan ini ditemukan tanpa sengaja. Saat itu ia bersama teman-temannya di komunitas dan warga Dusun Bendungan, Desa Landungsari, bersih-bersih sekitar.

 

"Kami menemukan itu Sebtu kemarin 7 Juni itu, nggak sengaja waktu itu awalnya bersih-bersih terus dibersihkan itu ternyata ketemu bebatuan itu," ucap Budi Kariono, ditemui pada Senin sore (9/6/2025).

Kemudian bersih-bersih itu dilanjutkan pada Minggu paginya atau pada 8 Juni 2025 kemarin. Proses penggalian pun dilakukan oleh dari komunitas pemerhati budaya dan warga sekitar Dusun Bendungan, Desa Landungsari, menemukan struktur bangunan berupa bebatuan dengan batu bata merah berukuran lebih besar.

"Bersih-bersih itu kita lanjutkan hari Minggu-nya, terus kita gali sedalam kurang lebih satu meter, dan diameter lebih dua meter lebih. Kami menemukan bebatuan menyerupai struktur yang diduga bangunan candi atau paling tidak bangunan kuno," tuturnya.

Temuan itu disebut Budi menguatkan, beberapa temuan awal berupa bebatuan andesit besar yang identik dengan bahan pembangunan candi. Batu-batu itu ditumpuk sedemikian rupa di sisi barat dari area gundukan tanah, dimana satu di antaranya bertuliskan huruf menyerupai huruf Jawa Kuno.

"Kita awalnya tahunya itu kan ada bebatuan berserakan, terus coba kita bersihkan tempat ini, kita tata, waktu itu kita menemukan batu bata, akhirnya kita gali nemu struktur itu, kalau dugaan kita peninggalan Mpu Sindok dari Mataram," tukasnya.

(Fetra Hariandja)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement