Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Cerita Horor Warga Dituntun Penjaga Gaib Temukan Candi Diduga Peninggalan Mpu Sindok di Malang

Avirista Midaada , Jurnalis-Selasa, 10 Juni 2025 |07:30 WIB
Cerita Horor Warga Dituntun Penjaga Gaib Temukan Candi Diduga Peninggalan Mpu Sindok di Malang
Situs Mpu Sindok di Malang, Jawa Timur (Foto: Avirista M/Okezone)
A
A
A

MALANG - Warga sekitar mengenal lokasi penemuan struktur bangunan diduga peninggalan Mpu Sindok era Kerajaan Mataram karena keangkerannya. Lokasi sekitarnya memang digunakan sebagai lahan perkebunan berupa jeruk, dari tanah bengkok milik Desa Landungsari, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Jawa Timur dan terdapat beberapa pepohonan rimbun khas pekarangan. 

Lokasi itu berjarak tak jauh dari Sungai Metro dan Sungai Braholo, yang ada di Lembah Gunung Kawi sisi timur tepatnya di Dusun Bendungan, Desa Landungsari, Kecamatan Dau, tak jauh dari kampus Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang. Belakangan lokasi ini dinamakan warga Situs Balekambang, meski tak diketahui pasti asal usulnya.

Penemuan struktur bangunan diduga candi itu berada di perkebunan yang jaraknya kurang lebih 80 meter dari permukiman penduduk. Lokasi penemuan struktur bangunan kuno itu memiliki ketinggian lebih tinggi, menyerupai gundukan tanah tinggi kurang lebih 1,5 meter.

Rudi Harianto, warga sekitar mengatakan, lokasi itu dikeramatkan masyarakat sekitar dan ditakuti. Tak sembarangan orang berani masuk jika tidak memiliki kepentingan, karena banyaknya makhluk astral tak kasat mata penjaga situs yang diduga peninggalan Mpu Sindok.

"Di sini itu yang jelas ada dua penjaga (tak kasat mata), penjaganya tinggi besar, itu ada dua. Nggak ada yang berani masuk warga sini," ucap Rudi Harianto, ditemui di lokasi Situs Balekambang, Dau, Malang.

 

Rudi mengatakan, beberapa kali pelaku spiritual kerap berdatangan dari berbagai daerah untuk mencari ketenangan dan bersemedi di sini. Lokasinya yang ada di tengah perkebunan dikelilingi kebun jeruk membuat aura positif memang terasa, meskipun ada beberapa makhluk tak kasat mata.

"Orang sini bilangnya ada ular besar, kayak anaconda, ular jadi-jadian, kepalanya hitam, itu yang ditakuti warga sini juga," ujar pria yang juga Kepala Dusun Bendungan, Desa Landungsari ini.

Namun, bagi Rudi, makhluk tak kasat mata itu justru menuntunnya menemukan struktur-struktur batu bata yang diduga bangunan candi. Di mana, awalnya pada 2023 lalu ia menemukan dua buah potongan batu bata merah besar di selatan Situs Balekambang, seperti sebuah kepingan konstruksi candi.

"Tahun 2023 itu nemu struktur batu bata, jadi awalnya kan saya di sini melakukan ritual, sama (makhluk tak kasat mata) Mbah-nya dituntun, nemu juga di 2024 itu nemu struktur di selatannya sini, diminta ngasih pagar, ya saya pasang pagar di bawah itu, di sana juga ada struktur," jelasnya.

Demi keamanan kala itu, Rudi dan warga lainnya memutuskan menutupnya usai melaporkan ke instansi terkait. Ia takut temuan itu akan disalahgunakan oknum tak bertanggung jawab, apalagi itu juga merupakan pesan dari penjaga tak kasat mata situs ini.

"Struktur bangunan itu ditemukan di bawah sisi selatan (dari Situs Balekambang), tapi disimpan dan ditutup lagi, disuruh mageri pakai kayu, dan membersihkan sama mbah-nya," ungkap dia.

 

Penelusuran mata batin di lokasi memang tampak dua penjaga berpostur tinggi besar menggunakan besaran pakaian jawa, menghuni di pohon nangka yang tumbuh di atas struktur bangunan diduga candi. Di sekelilingnya ada beberapa makhluk tak kasat mata, salah satunya menyerupai siluman ular besar, layaknya anakonda.

Di sisi lain, Budi Kariono selaku Ketua Pemerhati Budaya Indonesia (PBBI) Jawa Timur mengungkapkan, lokasi ini memang kerap dijadikan para pelaku spiritual menenangkan diri. Meski demikian, lokasi ini bukanlah dianggap sebagai punden desa, sehingga tidak dijadikan lokasi untuk kegiatan bersih desa.

"Bukan kalau punden, punden ada sendiri di sana, yang sekarang lagi dijaga oleh Pak Eko (salah satu warga), kalau masalah ritual itu kita semacam menghormati saja, orang jauh - jauh banyak yang datang, bahkan dari luar desa," ucap Budi Kariono.

(Arief Setyadi )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement