Ia pun menyinggung perluasan dapur umum itu juga untuk memperkecil kemungkinan adanya kejadian tak diinginkan, salah satunya keracunan massal yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia. Namun persoalan keracunan massal itu disebutnya, bukan hanya karena proses distribusi makanan, tapi bagaimana proses pengolahan makanannya.
"Contoh yang dulu karena keterlambatan memasak, itu memasak ayam kan butuh waktu maksimal 2 jam. Kemudian karena lewat jam, karena gasnya habis kurang, sehingga nunggu 3-4 jam lagi, sehingga itu yang terjadi. Tapi terus dipaksakan karena ngejar waktu," jelasnya.
"Itu yang tidak terpikirkan oleh mereka ternyata itu layak tidak dikonsumsi. Tapi itu jadi pelajaran yang sangat baik, sehingga sekarang modelnya frozen, begitu dipotong masukkan frozen dulu, sehingga daging itu bisa dipergunakan kapan saja," pungkasnya.
(Angkasa Yudhistira)