TEHERAN - Ketegangan perang antara Iran dan Israel yang semakin memanas pada tahun 2025 menyoroti ancaman rudal balistik yang menjadi andalan kedua negara. Dalam 14 bulan terakhir, Iran telah meluncurkan sekitar 700 rudal balistik jarak menengah (MRBM) ke wilayah Israel, sementara Israel mengandalkan sistem pertahanan udara canggih seperti Iron Dome, David’s Sling, dan Arrow untuk menghadang serangan tersebut.
Menurut laporan terbaru Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI), era pengurangan senjata nuklir pasca-Perang Dingin sudah berakhir. Dunia kini memasuki fase baru di mana sembilan negara pemilik nuklir terus memperkuat dan memodernisasi arsenal mereka. Berikut adalah daftar negara dengan jumlah senjata nuklir terbanyak
Jumlah hulu ledak: 4.309–5.889 (SIPRI terbaru 4.309)
Status: Negara dengan stok nuklir terbesar, terus modernisasi arsenal
Keterangan: Ribuan senjata canggih terpasang di rudal, kapal selam, dan pesawat tempur. Rusia menganggarkan miliaran dolar untuk memelihara kekuatan nuklirnya.
Amerika Serikat
Jumlah hulu ledak: 3.700–5.224 (tergantung sumber, SIPRI terbaru 3.700)
Status: Peringkat kedua, satu-satunya negara yang pernah menggunakan senjata nuklir dalam perang
Keterangan: Senjata nuklir ditempatkan di AS dan negara sekutu di Eropa.
Status: Peningkatan jumlah dan kualitas persenjataan nuklir sejak 2020
India
Jumlah hulu ledak: 164–180 (SIPRI 180)
Status: Senjata dapat diluncurkan via rudal atau pesawat tempur
Pakistan
Jumlah hulu ledak: 170
Status: Belum meratifikasi perjanjian pelarangan senjata nuklir
Israel
Jumlah hulu ledak: 90
Status: Tidak secara resmi mengakui kepemilikan, senjata dapat diluncurkan dari kapal selam, rudal, dan pesawat
Korea Utara
Jumlah hulu ledak: 30–50 (SIPRI 50)
Status: Satu-satunya negara yang masih aktif melakukan uji coba nuklir di abad ke-21
Dikutip dari SIPRI, ada total 12.241 hulu ledak nuklir dunia, sekitar 9.614 berada dalam stok militer yang siap digunakan. Sekitar 2.100 di antaranya berada dalam tingkat kesiapan operasional tinggi, sebagian besar milik AS dan Rusia.
(Rahman Asmardika)
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari