Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Eks Presiden Rusia: Sejumlah Negara Siap Pasok Hulu Ledak Nuklir ke Iran

Rahman Asmardika , Jurnalis-Senin, 23 Juni 2025 |12:01 WIB
Eks Presiden Rusia: Sejumlah Negara Siap Pasok Hulu Ledak Nuklir ke Iran
Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev. (Foto: X)
A
A
A

JAKARTA – Mantan Presiden Rusia dan Wakil Ketua Dewan Keamanan negara itu Dmitry Medvedev mengatakan bahwa sejumlah negara siap memasok hulu ledak nuklir ke Iran. Klaim Medvedev, yang diunggah di media sosial, muncul menyusul serangan Amerika Serikat (AS) terhadap fasilitas nuklir Iran pada Minggu, (22/6/2025) pagi.

Dalam sebuah posting di X, Medvedev menyatakan bahwa serangan AS terhadap tiga fasilitas nuklir Iran di Isfahan, Natanz, dan Fordow menjadi bumerang, dan berujung pada hasil yang bertolak belakang dengan apa yang ingin dicapai Presiden AS Donald Trump.

Menurut Medvedev, "pengayaan material nuklir — dan, sekarang kita dapat mengatakannya secara langsung, produksi senjata nuklir di masa mendatang — akan terus berlanjut."

Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan pada Minggu bahwa Rusia mengutuk keras serangan AS terhadap situs nuklir Iran.

"Keputusan yang tidak bertanggung jawab untuk menjadikan wilayah negara berdaulat sebagai sasaran serangan rudal dan bom, apa pun argumen yang diajukan, secara mencolok melanggar hukum internasional, Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa," kata kementerian tersebut dalam pernyataannya, sebagaimana dilansir Jerusalem Post.

"Kami menyerukan diakhirinya agresi dan peningkatan upaya untuk menciptakan kondisi guna mengembalikan situasi ke jalur politik dan diplomatik," tambah pernyataan tersebut.

 

Sekutu Siap Pasok Senjata Nuklir ke Iran

Medvedev juga mengatakan bahwa “Sejumlah negara siap memasok hulu ledak nuklir mereka sendiri secara langsung ke Iran”.

Sebagai informasi, Iran memiliki hubungan yang bersahabat dengan empat negara berkekuatan nuklir, yaitu Rusia, China, Korea Utara, dan Pakistan. Dari keempat negara tersebut, Korea Utara, Pakistan, dan Rusia yang paling mungkin bersedia melakukannya.

Lebih lanjut, Medvedev menyatakan bahwa “rezim politik Iran telah bertahan — dan kemungkinan besar, telah muncul dengan lebih kuat,” dan selanjutnya mengklaim bahwa rakyat Iran “bersatu di sekitar kepemimpinan spiritual negara itu, termasuk mereka yang sebelumnya acuh tak acuh atau menentangnya.”

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement