KUALA LUMPUR - Angkatan Bersenjata Malaysia membuat langkah bersejarah. Untuk pertama kali mereka mempromosikan perwira tinggi berdarah Tionghoa sampai jenjang pangkat bintang tiga alias letnan jenderal. Sosok tersebut yakni Johnny Lim Seng.
Lim naik pangkat menjadi letjen pada Senin (23/6/2025). Dalam sejarah militer Malaysia, Lim merupakan prajurit etnis Tionghoa pertama yang mencapai pangkat perwira senior bintang tiga.
South China Morning Post melaporkan, promosi Lim merupakan terobosan signifikan dalam militer negara yang didominasi Melayu. Angkatan Bersenjata Malaysia telah lama menarik minat dari kalangan etnis Tionghoa dan etnis minoritas India untuk mendaftar sebagai tentara.
Lim, yang berasal dari negara bagian Melaka, telah bergabung dengan angkatan bersenjata selama lebih dari 40 tahun. Lulusan Akademi Militer Kerajaan Sandhurst di Inggris ini ditugaskan di Resimen Ranger Kerajaan Malaysia sebelum naik ke jabatannya saat ini sebagai Komandan Maktab Ketahanan Nasional (MKN) atau Komandan Sekolah Tinggi Pertahanan Angkatan Bersenjata Malaysia.
"Ini benar-benar sesuatu yang istimewa. Mengatakan saya sangat bangga dengan pencapaian itu adalah pernyataan yang meremehkan. Semua pengorbanan yang dilakukan tidak sia-sia," kata Lim, dikutip The Star.
Lim Seng bergabung dengan tentara pada 1984 selama pemberontakan komunis Malaysia. Sang ibunda semula enggan mengizinkan anak sulungnya itu ikut berjuang dan mendaftar sebagai prajurit.
"Namun, cintanya padaku menghapus semua keraguan dan akhirnya dia merestui," kenang Lim.
Angkatan Bersenjata Malaysia mengatakan kenaikan pangkat Lim menjadi jenderal bintang tiga adalah contoh nyata bahwa peluang untuk maju bagi prajurit terbuka "dan berdasarkan keunggulan dalam pelayanan".
"Kami berharap prestasi Lim akan menginspirasi lebih banyak warga Malaysia dari semua komunitas untuk mempertimbangkan karier di militer," kata korps pertahanan negara itu dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa.
"Angkatan bersenjata harus dilihat sebagai contoh terbaik dari konsep 'Persatuan dalam Keberagaman’.”
Para kritikus dan mantan prajurit telah berulang kali mendesak pemerintah untuk menetapkan garis-garis yang jelas mengenai perkembangan karier guna mengatasi kurangnya minat di kalangan etnis minoritas untuk bergabung dengan angkatan bersenjata.
Sebelum Lim, pangkat tertinggi yang pernah dicapai oleh prajurit etnis minoritas adalah mayor jenderal, dengan banyak yang pensiun atau meninggalkan angkatan dengan pangkat yang jauh lebih rendah.
Tentara dan perwira etnis Tionghoa hanya berjumlah 0,13 persen dari sekitar 113.000 prajurit aktif di Angkatan Bersenjata Malaysia, menurut data pemerintah terbaru yang tersedia dari 2022. Lebih dari 86 persen, termasuk hampir semua perwira tinggi, berasal dari mayoritas Muslim Melayu.
Data juga menyebutkan, hanya kurang dari 12 persen tentara berasal dari negara bagian Sabah dan Sarawak di Kalimantan Malaysia. Sementara etnis India sekitar 1,4 persen.
(Zen Teguh)