JAKARTA - Wakil Ketua Badan Kerjasama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Muhammad Husein Fadlulloh berharap, Iran dan Israel bisa mematuhi kesepakatan gencatan senjata. Pasalnya, ia menilai, konflik kedua negara itu berpotensi mengganggu pasokan energi dan perekonomia dunia.
“Konflik Iran-Israel tak lagi hanya berpotensi mengganggu pasokan energi dan perekonomian dunia, tapi sudah mulai berdampak terhadap stabilitas keamanan global. Penerbangan internasional sekarang mulai terganggu. Ini sangat mengkhawatirkan,” kata Husein, Rabu (25/6/2025).
Konflik Iran dan Israel turut berdampak pada penerbangan internasional. Konflik kedua negara tersebut menyebabkan penutupan sementara terhadap delapan wilayah ruang udara atau Flight Information Region (FIR) di kawasan Timur Tengah, meski FIR Bahrain dan Qatar sudah mulai dibuka.
Beberapa maskapai memutuskan untuk membatalkan jadwal terbang menuju Timur Tengah guna menghindari konflik. Maskapai-maskapai tersebut memilih membatalkan atau mengalihkan penerbangan menuju Timur Tengah usai Badan keselamatan penerbangan global, termasuk Safe Airspace, mengeluarkan peringatan atas meningkatnya risiko setelah serangan.
Untuk itu, Husein berharap Iran dan Israel segera menghentikan perang yang telah banyak menimbulkan korban, terlebih kondisi semakin memanas dengan keterlibatan Amerika Serikat (AS) yang ikut menyerang Iran.
“Perang tidak pernah akan menjadi jawaban dari setiap konflik. Kami berharap Iran dan Israel dapat menyelesaikan perselisihan lewat jalur diplomasi sesuai dengan aturan hukum internasional,” tuturnya.
Husein pun menyoroti bagaimana ketegangan di Timur Tengah masih berlanjut walaupun Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengatakan Iran dan Israel telah sepakat untuk melakukan gencatan senjata. Apalagi Israel juga menuduh Iran kembali melakukan serangan setelah gencatan senjata diberlakukan.
“Tentunya kita berharap Iran dan Israel dapat tertib mematuhi gencatan senjata. Serangan saat gencatan senjata justru akan memperburuk situasi,” ungkap Husein.
Husein berharap, semua pihak dapat menahan diri, dan tidak lagi saling serang. Hal tersebut menyusul konflik semakin panjang setelah Iran mengirim rudal ke pangkalan udara AS di Doha, Al Udeid, sebagai serangan balasan meskipun serangan di Qatar itu dapat ditangkis.
“Cukup sudah masyarakat tak bersalah menjadi korban perang, termasuk kelompok rentan seperti anak-anak, perempuan, dan lansia. Negara di dunia harus semakin tegas mendesak pengakhiran perang,” pungkasnya.
(Awaludin)