JAKARTA - Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya tenggelam di perairan Selat Bali pada Rabu malam, 2 Juli 2025. Kapal yang berlayar dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali ini mengalami insiden sekitar 25 menit setelah meninggalkan titik labuh.
Penyebab pasti tenggelamnya kapal masih dalam proses investigasi pihak berwenang. Namun, dugaan awal menyebutkan adanya kebocoran di ruang mesin sebagai pemicu utama kecelakaan.
Berikut fakta-fakta terkini KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam di Selat Bali:
1. Jenis dan spesifikasi Kapal
KMP Tunu Pratama Jaya merupakan kapal jenis Roro (Roll-on/Roll-off) dengan ukuran Gross Tonnage (GT) mencapai 734. Kapal jenis ini dirancang untuk membawa penumpang sekaligus kendaraan bermotor secara bersamaan.
KMP Tunu Pratama Jaya memiliki dimensi panjang 63 meter, lebar 12 meter, dan draft 2,5 meter. Dengan ukuran tersebut, kapal ini termasuk salah satu armada yang memiliki kapasitas besar dalam mengangkut kendaraan dan penumpang di jalur penyeberangan Jawa–Bali.
2. Nahkoda Kapal
Pelayaran kapal ini dipimpin Kapten Agus Selamet. Ia bertugas mengendalikan kapal sekaligus memikul tanggung jawab atas keselamatan seluruh kru dan penumpang selama pelayaran berlangsung.
3. Informasi resmi kapal
KMP Tunu Pratama Jaya tercatat secara resmi dengan identitas sebagai berikut:
- Callsign: YCSR
- Nomor IMO: 8749432
- Nomor MMSI: 525022386
4. Mengangkut 53 Penumpang dan 22 Kendaraan
Dalam pelayarannya, kapal ini membawa total 53 penumpang. Selain itu, terdapat 22 kendaraan yang diangkut, dengan rincian:
- 1 sepeda motor
- 4 mobil berukuran kecil
- 3 unit kendaraan jenis pick up
- 3 truk ukuran sedang
- 3 truk besar
- 8 truk tronton
5. Proses Evakuasi Masih Berlangsung
Tim SAR gabungan hingga saat ini masih terus menjalankan proses evakuasi terhadap para penumpang dan awak kapal yang terlibat dalam insiden tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya. Upaya pencarian dilakukan secara intensif di sekitar lokasi kejadian.
Sebanyak 15 kapal dikerahkan untuk menyisir area laut dan pesisir pantai. Saat ini, 30 orang masih dinyatakan hilang.
(Arief Setyadi )