JAKARTA - Kenapa Korea Selatan bagi-bagi uang tunai secara besar-besaran ke warganya? Simak ulasannya diartikel Okezone, Selasa (8/7/2025).
Pemerintahan Korea Selatan mengambil langkah luar biasa dengan membagikan bantuan tunai massal kepada seluruh warga negara.
Hal ini sebagai bagian dari stimulus fiskal besar-besaran senilai 31,8 triliun won (sekitar Rp378 triliun). Program ini disahkan oleh Majelis Nasional dan ditargetkan diluncurkan mulai 21 Juli 2025.
Dilansir The Wall Street Journal, Selasa (8/7/2025) Pemerintah Korsel menjelaskan, dana ini bertujuan untuk meningkatkan konsumsi domestik yang lesu. Bank of Korea memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan melambat drastis, dari 2,0% pada 2024 menjadi hanya 0,8% di 2025.
Dengan memberikan uang tunai atau kupon konsumsi kepada warga, pemerintah berharap ekonomi lokal kembali bergairah dan sektor UMKM dapat terbantu.
Setiap penduduk Korea Selatan yang telah menetap di negara tersebut sebelum tanggal 18 Juni 2025 akan menerima bantuan sebesar 150.000 won, atau sekitar Rp1,7 juta. Bantuan ini ditujukan sebagai bagian dari stimulus ekonomi nasional.
Sementara itu, kelompok rentan seperti keluarga mendekati kategori miskin dan orang tua tunggal akan memperoleh tambahan hingga 300.000 won (sekitar Rp3,5 juta).
Untuk warga yang terdaftar sebagai penerima tunjangan dasar, besaran bantuan yang diterima bahkan mencapai 400.000 won atau setara dengan Rp4,7 juta.
Selain itu, pemerintah juga memberikan insentif tambahan untuk mendorong distribusi yang lebih merata. Masyarakat yang tinggal di luar kawasan metropolitan Seoul akan mendapatkan ekstra 30.000 won, sedangkan mereka yang berada di desa terpencil atau wilayah pesisir dengan populasi menurun akan menerima tambahan 50.000 won.
Pemerintah juga telah menjadwalkan tahap kedua penyaluran bantuan pada 22 September hingga 31 Oktober 2025, dengan alokasi 100.000 won untuk 90% warga berpenghasilan rendah di negara tersebut.
Program ini menggunakan sistem voucher konsumsi atau kupon yang hanya bisa dipakai di toko lokal. Para warga dapat menerima dana melalui kartu debit/kredit, kartu prabayar, atau kupon regional.
Skema ini dipilih untuk memastikan uang tersebut mempercepat belanja warga, bukan ditabung atau diinvestasikan di luar ekonomi lokal.
(Fahmi Firdaus )