Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Dua Korban KMP Tunu Pratama Jaya Tewas Tidak Masuk Manifes Kapal

Avirista Midaada , Jurnalis-Selasa, 08 Juli 2025 |21:07 WIB
Dua Korban KMP Tunu Pratama Jaya Tewas Tidak Masuk Manifes Kapal
Dua Korban KMP Tunu Pratama Jaya Tewas Tidak Masuk Manifes Kapal (Foto: Istimewa)
A
A
A

BANYUWANGI – Dua jenazah korban KMP Tunu Pratama Jaya yang ditemukan di perairan Selat Bali sudah teridentifikasi. Keduanya merupakan penumpang yang tidak terdaftar dalam manifes kapal yang tenggelam di Selat Bali.

Korban pertama yang ditemukan pada Selasa (8/7/2025) dini hari sekitar pukul 01.42 WIB di Perairan Sembulungan, Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi, adalah Muhammad Aris Setiawan (23), warga Kelurahan Babadan, Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar. Kemudian korban kedua yang ditemukan di perairan yang sama pukul 05.30 WIB adalah Ridho Anggoro (29), warga Dusun Godean, Kelurahan Kabat, Kabupaten Banyuwangi.

Deputi Operasi Pencarian dan Pertolongan Kesiapsiagaan Basarnas, Ribut Eko Suyanto, mengungkapkan pihaknya sudah mendapat laporan dari tim DVI Polri untuk temuan jenazah ke-39 dan ke-40 yang berhasil dievakuasi dan diidentifikasi.

“Saat ini korban setelah diidentifikasi, sudah diserahkan ke keluarga. Identifikasi dari DVI atau post-mortem yang datanya kami sampaikan,” ujar Ribut Eko Suyanto saat konferensi pers di Posko Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi.

Sementara itu, Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Rama Samtama Putra menjelaskan, kedua jenazah yang ditemukan memang teridentifikasi sebagai penumpang KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam, namun tidak masuk dalam manifes kapal.

“Untuk dua jenazah ini terdata non-manifes,” ucap Rama Samtama Putra.

Ketua Tim Identifikasi, AKBP Adam Bimantoro, menuturkan korban atas nama Aris ini teridentifikasi dari sidik jari dan properti barang kepemilikan yang ditemukan. Korban Ridho teridentifikasi dari kecocokan gigi dan properti barang kepemilikannya.

“Dengan hasil ini, sampai hari ini tim gabungan telah berhasil mengidentifikasi 10 jenazah korban KMP Tunu Pratama Jaya,” ungkap Adam Bimantoro secara terpisah.

 

Sebelumnya, KMP Tunu Pratama Jaya sekitar pukul 23.15 WIB Rabu (2/7/2025) atau 00.15 WITA pada Kamis (3/7/2025), muncul kode merah dari tim operator Pelabuhan Gilimanuk dan salah satu nakhoda kapal lain. KMP Tunu Pratama Jaya meminta tolong dan mengalami kebocoran mesin kapal.

Sekitar pukul 00.19 WITA, KMP Tunu Pratama Jaya dilaporkan mengalami blackout alias insiden di tengah laut. Total ada sebanyak 53 penumpang dalam manifes dan 12 kru kapal yang bertugas. Kapal itu juga membawa 22 kendaraan berbagai macam jenis.

Proses pencarian dilakukan setiap hari sejak pukul 07.00 hingga 19.00 WIB. Namun, operasi pencarian juga memperhatikan cuaca yang dinamis di Selat Bali. Hingga Selasa malam, sebanyak 40 orang ditemukan, di mana 30 orang dinyatakan selamat, 10 orang tewas, serta 25 orang masih dalam pencarian.

Proses pencarian pun dilakukan hingga hari ketiga melibatkan ratusan personel gabungan, baik dari laut, darat, maupun udara. Penyisiran dari laut dilakukan mulai Perairan Tanjungwangi, yang menjadi perbatasan Kabupaten Banyuwangi dan Situbondo, hingga ke selatan.

Hal serupa juga dilakukan dalam pencarian di Selat Bali, yang mengarah hingga ke pesisir selatan, tepatnya di Pebuahan Banyu Biru, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, yang berjarak lebih dari 60 kilometer dari Pelabuhan Gilimanuk, Bali.

(Angkasa Yudhistira)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement