Meskipun demikian, pemerintah Iran mampu bertahan dari serangan tersebut. Pemerintah juga mampu terus menembakkan rudal balistik ke Israel, menghancurkan beberapa lokasi sensitif di Tel Aviv dan Haifa sebelum gencatan senjata tercapai.
Pada akhir 1980-an, Iran menerima rudal jelajah HY-2 Silkworm dari China melalui Korea Utara ketika berperang dengan Irak. Rudal itu digunakan selama perang dengan Kuwait dan serangan terhadap kapal tanker minyak berbendera AS selama apa yang disebut perang tanker.
Iran diyakini menggunakan S-300 Rusia, yang mampu menyerang pesawat terbang dan UAV selain menyediakan beberapa kemampuan pertahanan rudal jelajah dan balistik, serta sistem lama China dan baterai produksi lokal seperti seri Khordad dan Bavar-373.
Sistem ini diyakini memiliki kemampuan terbatas untuk menembak jatuh pesawat tempur siluman F-35 AS yang dioperasikan Israel.
(Rahman Asmardika)