Desain ini menjadi populer dan turut mendorong pertumbuhan merek fesyen Hermes. Ta situ juga segera menjadi tren dunia dan akhirnya lekat dengan sebutan tas ikonik.
"Itu memang tas perjalanan. Jelas sekali tas itu dipakai setiap hari oleh Jane Birkin selama sembilan tahun, dan bentuknya masih sangat indah," ujar Aurelie Vassy, Kepala Departemen Tas dan Fesyen Sotheby’s untuk wilayah Eropa dan Timur Tengah, kepada Reuters.
Lelang tas Birkin pertama mengundang antusiasme publik. Momen itu juga menjadi sorotan para kolektor global. Lelang sarat aura prestisius dan membuat orang tak sabar menunggu siapa bakal jadi pemenang.
Penawaran dimulai dengan harga 1 juta euro, tetapi dengan cepat melesat. Para penawar melalui telepon bersaing ketat di akhir. Dari harga awal, tawaran meroket melewati 2 juta euro, lalu 3 juta, 4 juta, dan 5 juta, hingga membuat orang-orang terkesiap.
Ketika harga melonjak dari 5,5 juta menjadi 6 juta euro sekaligus, terdengar siulan dan tepuk tangan meriah. Tawaran terakhir yakni 6,2 juta euro, lalu 6,5 juta, lalu 6,8 juta sebelum tawaran terakhir dari pembeli Jepang. Tok! Tas Birkin laku 7 juta euro.
Sotheby's tidak mengidentifikasi pembeli tersebut. Sembilan kolektor yang menawar melalui telepon, daring, dan di dalam ruangan berkompetisi dalam lelang berdurasi 10 menit. Sotheby’s hanya menyebutkan pemenang lelang merupakan kolektor pribadi dari Jepang.
Dengan harga total mencapai Rp162 miliar, tas Birkin pertama memecahkan rekor sebagai tas termahal sejagat.
(Zen Teguh)