BANYUWANGI – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyerahkan santunan duka kepada delapan ahli waris korban meninggal dunia KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali. Dari total 18 korban meninggal yang sudah ditemukan, 10 di antaranya merupakan warga Jawa Timur.
"Atas berpulangnya para korban laka laut KMP Tunu, kami menyampaikan bela sungkawa dan duka cita yang mendalam. Semoga Allah memberikan kekuatan dan kesabaran kepada keluarga yang ditinggalkan," kata Khofifah, Senin (14/7/2025).
Delapan ahli waris keluarga korban asal Banyuwangi hadir langsung di Pelabuhan Ketapang untuk menerima santunan duka. Sedangkan dua keluarga korban lain dari Blitar dan Probolinggo akan disampaikan langsung oleh BPBD Jawa Timur dan Tim Tagana.
Dalam kesempatan tersebut, Khofifah juga berdialog dengan keluarga korban yang hingga kini belum ditemukan. Ia mengajak mereka terus berdoa agar proses pencarian segera membuahkan hasil.
"Kami semua berharap korban yang belum ditemukan segera diketemukan dalam keadaan terbaik," ucapnya.
Khofifah juga meninjau operation room di Pelabuhan Ketapang. Bersama tim gabungan, ia memantau pergerakan arus laut Selat Bali guna membantu upaya pencarian korban yang masih hilang.
"Ini semua berkat kerja keras tim SAR, baik dari Banyuwangi, provinsi, maupun tim pusat," ujarnya.
Berdasarkan data Posko Operasi dan Potensi SAR di Pelabuhan Ketapang, hingga saat ini jumlah korban selamat tercatat 30 orang. Sementara korban meninggal dunia yang sudah ditemukan sebanyak 18 orang, dan masih ada 17 korban dalam pencarian.
Berikut nama-nama korban meninggal asal Banyuwangi yang sudah berhasil diidentifikasi:
Eko Satriyo (51), Kecamatan Kalipuro
Elok Rumantini (34), Sritanjung
Cahyani (45), Kelurahan Wonosobo, Kecamatan Srono
Fitri April Lestari (33), Kecamatan Cluring
Afnan Aqiel Mustafa (3), Kecamatan Cluring
Daniar Nadief Inzaqi (21), Kecamatan Glenmore
Rido Anggoro (29), Kecamatan Kabat
Novan Hadiansyah (15), Kecamatan Singojuru
(Fetra Hariandja)