Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Wamenag: Islam Tidak Hanya Bicara Ibadah, tapi Juga Isu Lingkungan dan Keadilan Ekologis

Fahmi Firdaus , Jurnalis-Rabu, 16 Juli 2025 |15:34 WIB
Wamenag: Islam Tidak Hanya Bicara Ibadah, tapi Juga Isu Lingkungan dan Keadilan Ekologis
Wamenag: Islam Tidak Hanya Bicara Ibadah, tapi Juga Isu Lingkungan dan Keadilan Ekologis
A
A
A

JAKARTA- Pemerintah akan melakukan penyempurnaan Tafsir Alquran terbitan Kementerian Agama. Penyempurnaan tafsir Alquran perlu dipahami sebagai bagian dari upaya mewujudkan Islam yang kaffah.

Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo Muhammad Syafi’i berpesan agar proses itu dilakukan dengan mempertimbangkan beragam dimensi, termasuk keseimbangan alam.

Penyempurnaan tafsir Alquran perlu dipahami sebagai bagian dari upaya mewujudkan Islam yang kaffah.

Menurutnya, Islam tidak hanya bicara soal ibadah ritual, tetapi juga menyangkut seluruh aspek kehidupan, termasuk isu lingkungan dan keadilan ekologis.

“Selama ini Alquran sering dipahami sebatas ayat-ayat ibadah. Padahal Rasulullah adalah representasi sempurna dari ajaran Islam yang menyeluruh, termasuk ekoteologi,”ujarnya saat menutup ICIEFE 2025 sekaligus The Kick Off for the Refinement of Mora’s Quranic Tafsir, di Jakarta, dikutip, Rabu (16/7/2025).

Romo juga menggarisbawahi pentingnya keterkaitan antara makhluk hidup dan lingkungan. Ia menilai, pendekatan tafsir yang kaffah harus mampu mencakup dimensi keseimbangan alam dan ekosistem secara utuh.

“Jika kita bicara keseimbangan alam, maka semua makhluk saling terkait. Untuk itu, penyempurnaan tafsir ini harus mempertimbangkan seluruh aspek secara menyeluruh,”tandasnya.

 

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Abu Rokhmad menambahkan, pihaknya telah mengimplementasikan sejumlah program berbasis kepedulian lingkungan, antara lain Program Satu Pohon Satu Pengantin. Setiap calon pengantin diwajibkan menanam satu pohon sebelum menikah.

Ada juga program Wakaf Hutan, hasil kerja sama dengan nadzir wakaf yang bertujuan menjaga kelestarian alam. Terakhir, Gerakan Gaya Hidup Tanpa Sampah oleh penyuluh agama, dengan cara memilah sampah dari rumah.

“Bayangkan jika semua calon pengantin menanam pohon, berapa banyak oksigen yang akan dihasilkan. Ini akan berdampak luar biasa,” ungkapnya.

“Kami juga ingin mengingatkan, penyempurnaan tafsir ini harus dilakukan dengan hati-hati dan tidak ceroboh. Karena hasilnya akan menjadi rujukan nasional,” tutupnya.

(Fahmi Firdaus )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement