Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Bantah Netanyahu, Trump: Warga Gaza Alami Kelaparan yang Nyata

Rahman Asmardika , Jurnalis-Selasa, 29 Juli 2025 |14:23 WIB
Bantah Netanyahu, Trump: Warga Gaza Alami Kelaparan yang Nyata
Warga Gaza mengantre makanan di tengah kelaparan yang melanda wilayah kantong tersebut. (Foto: X)
A
A
A

JAKARTA – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan bahwa ada “kelaparan nyata” di Gaza, menolak pernyataan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang bersikeras bahwa tidak ada hal semacam itu di daerah kantong tersebut.

Trump menyampaikan komentar itu selama kunjungannya ke Skotlandia, ketika ditanya apakah dia setuju dengan pernyataan Netanyahu bahwa kelaparan di Gaza adalah sebuah “kebohongan besar”

"Saya tidak tahu... anak-anak itu terlihat sangat lapar... itu benar-benar kelaparan," kata Trump, sebagaimana dilansir BBC.

"Tidak ada yang melakukan sesuatu yang hebat di sana. Seluruh tempat ini berantakan... Saya memberi tahu Israel, mungkin mereka harus melakukannya dengan cara yang berbeda," ujarnya, berbicara dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, di Skotlandia.
 

Bantuan Mulai Masuk ke Gaza

Komentarnya muncul setelah kepala kemanusiaan PBB mengatakan "sejumlah besar" makanan dibutuhkan untuk mencegah kelaparan. Meski menyambut baik masuknya makanan tersebut, Tom Fletcher mengatakan bahwa apa yang telah dikirimkan sekarang hanyalah "setetes air di lautan" dari apa yang dibutuhkan.

"Ini baru permulaan, tetapi beberapa hari ke depan benar-benar menentukan. Kita perlu mengirimkan bantuan dalam skala yang jauh lebih besar. Kita membutuhkan bantuan dalam jumlah besar yang masuk, jauh lebih cepat," ujar Fletcher kepada program Today di BBC Radio 4.

Israel mengatakan 120 truk diangkut dari penyeberangan pada Minggu (28/7/2025) selama "jeda taktis" harian 10 jam pertama dalam operasi militer, dan bahwa Yordania serta Uni Emirat Arab telah mengirimkan 28 paket makanan melalui udara.
 

 

Beberapa jam setelah Fletcher berbicara, kementerian kesehatan wilayah tersebut yang dikelola Hamas mengatakan 14 orang lainnya telah meninggal akibat malnutrisi dalam 24 jam terakhir.

Dengan demikian, jumlah total kematian akibat malnutrisi sejak perang dimulai pada Oktober 2023 menjadi 147, termasuk 88 anak-anak, menurut kementerian.

Israel, yang mengendalikan masuknya semua pasokan ke Gaza, telah membantah adanya kelaparan di Gaza dan menolak tuduhan bertanggung jawab atas kekurangan pangan. Pada Minggu, militer Israel memulai tindakan yang disebutnya akan meningkatkan "respons kemanusiaan" di Gaza dan membantah "klaim palsu tentang kelaparan yang disengaja".

Israel mengumumkan akan ada "jeda taktis lokal" di tiga wilayah Gaza selama 10 jam sehari, serta penetapan "rute aman yang ditentukan" untuk konvoi bantuan.

Militer juga mengizinkan pengiriman bantuan yang dilakukan oleh negara asing untuk dilanjutkan, meskipun badan-badan kemanusiaan memperingatkan bahwa metode tersebut tidak efektif dan berbahaya.

Badan militer Israel, Cogat, yang mengoordinasikan masuknya bantuan ke Gaza, mengatakan lebih dari 120 truk bantuan telah dikumpulkan dari penyeberangan oleh PBB dan organisasi internasional lainnya pada hari Minggu, dan ratusan truk lainnya sedang menunggu untuk diambil.

Fletcher mengatakan PBB telah mengumpulkan kurang dari 100 truk selama periode tersebut, dan mencatat bahwa rata-rata 600 hingga 700 truk telah memasuki Gaza setiap hari selama gencatan senjata dua bulan antara Israel dan Hamas di awal tahun ini.

 

Bantahan Netanyahu

Pada Minggu, Netanyahu mengecam keras klaim bahwa Israel sengaja membuat warga sipil di Gaza kelaparan, yang merupakan kejahatan perang.

"Kebohongan yang sangat berani. Tidak ada kebijakan kelaparan di Gaza, dan tidak ada kelaparan di Gaza," katanya.

"Kita memungkinkan bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza selama perang berlangsung. Jika tidak, tidak akan ada warga Gaza. Dan yang menghalangi pasokan bantuan kemanusiaan adalah satu kekuatan, Hamas. Sekali lagi, pembalikan kebenaran," tambahnya.

Netanyahu mengatakan jeda dan koridor kemanusiaan militer Israel membuat PBB "tidak punya alasan lagi" untuk tidak mengumpulkan dan mendistribusikan semua bantuan dari penyeberangan.

Pada Minggu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa malnutrisi "berada di jalur berbahaya di Jalur Gaza, ditandai dengan lonjakan kematian pada bulan Juli".

Dari 74 kematian terkait malnutrisi di Gaza pada 2025, 63 terjadi bulan ini, termasuk 24 anak balita dan satu anak di atas lima tahun, kata badan PBB tersebut.

Militer Israel melancarkan operasi di Gaza sebagai tanggapan atas serangan yang dipimpin Hamas di Israel selatan pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera 251 lainnya.

Setidaknya 59.821 orang telah tewas di Gaza sejak saat itu, menurut Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas di wilayah tersebut.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement