 
                Peringatan mengerikan tentang kelaparan yang menyebar di Gaza berlanjut pada Selasa, dengan para pakar keamanan pangan global yang didukung PBB memperingatkan bahwa skenario terburuk kelaparan "sedang terjadi" di Jalur Gaza.
Meskipun Israel terus bersikeras bahwa mereka tidak bertanggung jawab atas bencana kemanusiaan di Gaza dan tidak memberlakukan pembatasan bantuan yang masuk ke Gaza, klaim tersebut tidak diterima oleh sekutu dekatnya di Eropa, maupun Perserikatan Bangsa-Bangsa serta badan-badan lain yang aktif di Gaza.
Pada Minggu, Israel, yang mengendalikan semua jalur masuk barang ke Gaza, memulai apa yang disebutnya sebagai "jeda taktis" 10 jam setiap hari untuk memungkinkan pengiriman bantuan kemanusiaan, dan mengumumkan penetapan "rute aman yang ditentukan" untuk konvoi bantuan.
Israel telah mempertanyakan angka-angka dari Kementerian Kesehatan, yang tidak membedakan berapa banyak korban tewas yang merupakan anggota kelompok bersenjata Palestina.
Militer Israel mengatakan pada awal tahun bahwa 20.000 anggota Hamas dan Jihad Islam Palestina telah tewas selama perang. Awal bulan ini, kepala staf militer mengatakan telah menyerang lebih dari 1.300 "teroris" dalam beberapa pekan terakhir.
Jurnalis internasional diblokir oleh Israel untuk memasuki Gaza secara independen, sehingga tidak dapat memverifikasi angka dari kedua belah pihak.
Di masa lalu, angka-angka dari Kementerian Kesehatan banyak digunakan di masa konflik dan dianggap dapat diandalkan oleh PBB serta organisasi internasional lainnya.
(Rahman Asmardika)