 
                Rumah Sakit al-Awda juga menyatakan setidaknya 14 orang tewas dan lebih dari 100 orang terluka oleh serangan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di dekat titik distribusi bantuan di Gaza tengah.
IDF menyatakan bahwa "bertentangan dengan laporan, setelah peninjauan yang dilakukan, IDF tidak mengetahui adanya korban jiwa akibat tembakan IDF di dekat lokasi distribusi di Jalur Gaza tengah". IDF menyatakan telah menyerang "beberapa target teror" di Nuseirat dan telah mengambil langkah-langkah "untuk mengurangi risiko melukai warga sipil".
Dalam sebuah pernyataan di Telegram, IDF menyatakan telah "menghabisi beberapa teroris yang menimbulkan ancaman" dan "menargetkan infrastruktur teroris serta beberapa fasilitas penyimpanan senjata" selama sehari terakhir di Khan Younis.
PBB mengatakan lebih dari 1.000 warga Palestina telah dibunuh oleh militer Israel saat mencoba mendapatkan makanan sejak 27 Mei. Sebagian besar berada di dekat lokasi distribusi yang dikelola oleh organisasi yang didukung Israel dan Amerika Serikat (AS), Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF), yang mulai beroperasi pada akhir Mei, dan lainnya di dekat konvoi bantuan PBB dan lainnya.
Sementara itu, seorang pejabat senior Hamas mengatakan kepada BBC News pada Selasa bahwa para negosiator kelompok tersebut telah memberi tahu mediator dari Qatar dan Mesir bahwa mereka akan menghentikan perundingan tidak langsung dengan Israel selama kelaparan masih melanda Gaza.
Hal ini terjadi setelah Israel dan AS meninggalkan perundingan pekan lalu. AS mengatakan Hamas tidak bernegosiasi dengan "itikad baik", sementara Netanyahu mengatakan ia "mempertimbangkan opsi alternatif" untuk memulangkan para sandera yang masih ditahan di Gaza.
Kesenjangan yang signifikan masih terjadi antara Israel dan Hamas dalam perundingan tersebut, termasuk penarikan pasukan Israel, distribusi bantuan, dan penghentian permanen permusuhan.