Selly menilai, insiden tersebut menjadi pengingat bahwa harmoni sosial tidak bisa dibiarkan berjalan secara alamiah, melainkan harus terus dibangun lewat dialog, edukasi, dan komitmen bersama.
"Negara tidak boleh hanya hadir saat terjadi konflik, tetapi juga harus aktif menciptakan suasana inklusif dan aman bagi seluruh umat beragama," tuturnya.
Ia juga menyinggung bahwa peristiwa seperti ini bukan yang pertama, merujuk pada kejadian serupa di Cidahu, Sukabumi, akhir Juni lalu.
"Perlu ditegaskan bahwa kekerasan terhadap rumah ibadah agama lain bukanlah kejadian baru. Ini adalah pekerjaan rumah kita bersama sebagai bangsa," kata legislator dari Dapil Jawa Barat VIII itu.
Selly menutup pernyataannya dengan harapan agar korban, terutama anak-anak, segera pulih baik secara fisik maupun batin. Ia juga mengimbau agar seluruh elemen bangsa memperkuat komitmen kebangsaan.
"Semoga kejadian serupa tidak lagi terulang di tanah air yang kita cintai," pungkasnya.
(Awaludin)