Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Menbud Tinjau Kompleks Makam Ranggawarsita dan Sunan Tembayat, Dorong Pelestarian Situs Sejarah Spiritual

Anindita Trinoviana , Jurnalis-Jum'at, 01 Agustus 2025 |08:08 WIB
Menbud Tinjau Kompleks Makam Ranggawarsita dan Sunan Tembayat, Dorong Pelestarian Situs Sejarah Spiritual
Menbud Fadli Zon lakukan kunjungan ke dua situs bersejarah, yakni Kompleks Makam Ranggawarsita dan Kompleks Makam Ki Ageng Pandanaran. (Foto: dok Kemenbud)
A
A
A

KLATEN — Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon melakukan kunjungan kerja ke dua situs bersejarah di Jawa Tengah, yakni Kompleks Makam Ranggawarsita dan Kompleks Makam Ki Ageng Pandanaran di Klaten.

Dalam kunjungan tersebut, ia mendorong adanya upaya pelestarian warisan budaya, khususnya situs-situs sejarah spiritual yang memiliki nilai penting dalam perjalanan kebudayaan khususnya di pulau Jawa.  

Menbud Fadli menyoroti pentingnya pemeliharaan infrastruktur situs. Hal ini disampaikan setelah meninjau bangunan makam utama Ranggawarsita. “Atap rumah makam perlu segera diperbaiki karena berisiko menyebabkan kerusakan struktural,” ujarnya.

Rumah makam Ranggawarsita berbentuk bangunan joglo berukuran 6,5 x 17 m terletak di tengah pemukiman penduduk di Desa Palar, Kecamatan Trucuk, Klaten. Kompleks makam ini menjadi lokasi ziarah spiritual yang ramai dikunjungi masyarakat dari luar daerah.

Ranggawarsita atau Raden Ngabehi Ranggawarsita dikenal sebagai seorang pujangga besar dari Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang lahir pada 1802 dan wafat pada 1873. Berbagai karya kesusastraan Jawa telah ia ciptakan, di antaranya Serat Hidayat Jati, Serat Ajidarma Tuwin, Serat Ajinirmala, Serat Suluk Sukmalelana, Serat Jaka Lodhang, Serat Jayengbaya, Serat Pawarsakan, Serat Kalatidha, dan Serat Witaradya.

Dalam rangkaian kunjungan kerja, Menbud Fadli juga meninjau Kompleks Makam Ki Ageng Pandanaran atau yang juga dikenal sebagai Sunan Tembayat, seorang tokoh spiritual dan wali pada abad ke-15 yang memiliki peran penting dalam perkembangan Islam di tanah Jawa. Ia juga diketahui sebagai Bupati Semarang yang pertama. 

Situs yang terletak di Desa Paseban, Bayat, Kabupaten Klaten ini diketahui telah berdiri sejak sekitar tahun 1500-an dan masih ramai dikunjungi masyarakat untuk berziarah. 

“Kompleks ini adalah bagian dari sejarah panjang spiritualitas Jawa. Penting untuk dirawat tidak hanya secara fisik, tetapi juga secara kultural melalui kegiatan-kegiatan kebudayaan masyarakat setempat,” kata Menbud Fadli Zon.

Hadir mendampingi Menbud Fadli pada kunjungannya antara lain Staf Khusus Menteri Kebudayaan Bidang Sejarah dan Pelindungan Warisan Budaya, Basuki Teguh Yuwono; Kepala Taman Budaya Provinsi Jawa Tengah, Suratno; Kepala Bidang Kebudayaan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Eris Yunanto; Kepala Museum Ranggawarsita, Sugiharto; Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Pariwisata Kabupaten Klaten, Tri Indarti; dan Lurah Palar, Soni Efandi.

Menteri Fadli juga menyampaikan apresiasi kepada masyarakat, tokoh agama, dan pihak desa yang selama ini aktif merawat dan menghidupkan situs melalui berbagai kegiatan kebudayaan.

Ia juga mengungkapkan harapan agar sinergi antara pemerintah daerah, tokoh masyarakat, dan Kementerian Kebudayaan dapat terus diperkuat dalam menjaga warisan budaya.

(Agustina Wulandari )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement