Pasukan dari Kalimantan Barat berkekuatan 211 orang di bawah Mayor Sollewijn mendarat di Demak, pasukan dari Kalimantan Selatan di bawah Kapten Roest mendarat di Rembang dan langsung bergerak ke Madiun, lalu pasukan dari Sumatera Barat di bawah Kapten Michiels mendarat bersama Letnan Kolonel Cleerens.
Dan di Bagelen, kekuatan tambahan dari luar Jawa dikerahkan ke Tegal, yaitu sebanyak 510 prajurit, diperintahkan memperkuat pasukan lokal yang berjumlah 1.466 orang.
Setelah seluruh pasukan berhasil masuk ke wilayah Jawa, Jenderal de Kock memerintahkan Komandan Garnisun Surakarta Letnan Kolonel Cochius untuk bergerak menuju Yogyakarta. Kekuatan yang dibawa meliputi dua kompi infanteri hulptroepen, satu peleton huzar (infanteri berkuda), satu kompi dragonder (kavaleri ringan), dan unit artileri.
Pasukan Cochius berhasil memasuki Yogyakarta. Langkah selanjutnya, de Kock merencanakan operasi militer besar-besaran untuk merebut kembali kota tersebut dan melanjutkan serangan ke markas Diponegoro di Selarong. Pada 22 September 1825, Jenderal de Kock tiba di Klaten dengan membawa tiga kolone pasukan atau sekitar 7.500 tentara.
(Awaludin)