Setelah komunikasi radio berhasil dibuka, pihak F/A-18 menyatakan bahwa posisi mereka masih berada di wilayah udara internasional dan meminta F-16 agar menjaga jarak. Namun, F-16 membalas bahwa pesawat F/A-18 telah melintasi wilayah udara Indonesia dan mendesak mereka untuk segera melakukan komunikasi dengan pemandu lalu lintas udara di Bali, yang saat itu belum menerima notifikasi keberadaan mereka.
Merespons hal tersebut, F/A-18 kemudian berbalik arah menjauh dan melaporkan pergerakan mereka kepada otoritas pengatur lalu lintas udara di Bali. Marsma TNI Fajar Adriyanto merupakan lulusan AAU 1992 dan penerbang tempur F-16 dengan call sign “Red Wolf”.
Dalam kariernya, ia pernah mengemban berbagai jabatan strategis, antara lain Komandan Skadron Udara 3, Danlanud Manuhua, Kadispenau, Kapuspotdirga, Aspotdirga Kaskoopsudnas, dan terakhir Kapoksahli Kodiklatau.
(Arief Setyadi )