Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

TNI AD Jelaskan Soal RS Militer yang Diduga Tolak Autopsi Prada Lucky

Danandaya Arya putra , Jurnalis-Senin, 11 Agustus 2025 |22:52 WIB
TNI AD Jelaskan Soal RS Militer yang Diduga Tolak Autopsi Prada Lucky
Prada Lucky Chepril Saputra Namo (foto: dok ist)
A
A
A

JAKARTA – Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad), Brigjen Wahyu Yudhayana, buka suara terkait dugaan penolakan dari Rumah Sakit Militer untuk melakukan autopsi terhadap Prada Lucky Chepril Saputra Namo. Wahyu menyebut bahwa hal tersebut merupakan kendala teknis karena tidak semua rumah sakit memiliki peralatan memadai.

"Berkaitan dengan visum rumah sakit, saya sudah sampaikan juga ke beberapa rekan media beberapa hari yang lalu, bahwa itu dasarnya adalah teknis. Jadi rumah sakit militer di sekitar tempat kejadian tentu punya keterbatasan," kata Wahyu kepada wartawan, Senin (11/8/2025).

"Pada tugas-tugas yang bersifat strategis tertentu, rumah sakit tersebut tidak bisa menangani," ucapnya.

Karena RS pertama tidak bisa melakukan autopsi, Wahyu menyebut pihaknya tetap membantu mencarikan rumah sakit lain yang peralatannya memadai.

"Tetapi pada prinsipnya kita bantu, kita laksanakan langkah pada rumah sakit lain sebagai solusi untuk mengatasi autopsi yang pertama dan kedua belum bisa dilaksanakan," tuturnya.

 

Sebagai informasi, Prada Lucky tewas diduga dianiaya oleh para seniornya. Dalam kasus ini, pihaknya telah menetapkan 20 orang prajurit sebagai tersangka.

Dugaan penganiayaan oleh para seniornya ini dilakukan atas dasar pembinaan prajurit. Namun terkait pembinaan tersebut masih dalam proses penyidikan.

Prada Lucky merupakan anggota TNI yang baru lulus pendidikan dua bulan. Setelah resmi menjadi anggota TNI, dia langsung ditempatkan di Batalion Pembangunan 843.

Dari sejumlah foto dan video yang beredar, tubuh Prada Lucky dipenuhi lebam dan memar. Ada juga luka seperti tusukan di kaki dan bagian belakang tubuhnya.

Korban sempat dilarikan ke Unit Perawatan Intensif Rumah Sakit Umum Daerah Aeramo, Kabupaten Nagekeo, tapi kemudian dinyatakan meninggal dunia pada Rabu, 6 Agustus 2025.

(Awaludin)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement