Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Sindikat China Dituding Terlibat Perdagangan Permata Ilegal Sri Lanka

Rahman Asmardika , Jurnalis-Selasa, 12 Agustus 2025 |12:55 WIB
Sindikat China Dituding Terlibat Perdagangan Permata Ilegal Sri Lanka
Ilustrasi.
A
A
A

Proses ekstraksi ini terdengar serupa dengan praktik imperialisme ekstraktif. China bertindak sebagai kekuatan hegemonik ekstraktif lokal, membiarkan negara lain kehilangan sumber daya mereka. China juga menjalankan pola serupa di beberapa negara Afrika. Menurut laporan, kayu senilai USD23 juta per tahun diselundupkan ke China dari Mozambik. Kehadiran China di Kongo, Afrika Selatan, dan Nigeria, misalnya, telah menimbulkan kerusakan signifikan pada perekonomian dan ekosistem kawasan.

Oleh karena itu, hal ini menjadi perhatian global yang krusial, dan diperlukan langkah nyata memperkuat upaya melawan praktik ekstraktif yang tak berkelanjutan, yang menghambat pendapatan negara-negara yang rapuh dan tengah bangkit. Selain itu, saluran pembayaran tidak sah semakin memperkuat kekhawatiran akan konflik regional, ketidakstabilan, dan jaringan kriminal di negara-negara berkembang.

Meskipun Sri Lanka (dan negara lain yang menghadapi ekstraksi ilegal) perlu menerapkan kebijakan yang mendukung dokumentasi formal dan mempromosikan pedagang lokal sah, perlu juga ada kecaman dan tekanan global terhadap praktik ekstraktif dan intimidasi regional oleh Beijing. Ekses Tiongkok di negara lain membawa konsekuensi ekonomi signifikan dan berseberangan dengan pertumbuhan ekonomi regional yang berkelanjutan. Perdagangan ilegal tidak hanya menyebabkan ekstraksi sumber daya yang tidak ramah lingkungan, tetapi juga merugikan industri lokal, memperdalam kesenjangan sosial, serta mengabaikan hak ekonomi masyarakat adat atas sumber daya mereka.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement