BANGKALAN – Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Bangkalan terus mendalami kasus penggorokan balita berusia empat tahun hingga meninggal dunia. Pelaku yang tak lain adalah paman korban, diduga mengidap gangguan jiwa.
Kasat Reskrim Polres Bangkalan, AKP Hafid Dian Maulidi, mengatakan pihaknya telah memeriksa empat saksi yang berada di sekitar lokasi kejadian. Penyelidikan masih berlanjut, dan akan dilakukan pemeriksaan tambahan terhadap saksi lainnya.
“Kami juga sudah memeriksa empat orang saksi di sekitar TKP. Selanjutnya akan ada pemeriksaan tambahan,” ujarnya, Sabtu (16/8/2025).
Dari hasil pemeriksaan sementara, diketahui bahwa pelaku kerap mengamuk tanpa alasan sebelum kejadian. Keterangan ini diperoleh dari pihak keluarga dan tetangga korban.
“Kata keluarga korban dan saksi lainnya, pelaku sering mengamuk. Namun sebelumnya tidak separah saat kejadian,” ungkap Hafid.
Untuk memastikan kondisi kejiwaan pelaku, polisi berencana membawa yang bersangkutan ke dokter spesialis kejiwaan. “Kami akan mengagendakan pemeriksaan pelaku ke dokter kejiwaan,” tegasnya.
Sebelumnya, bocah laki-laki berinisial HY (4), warga Desa Geger, Kecamatan Geger, Bangkalan, tewas mengenaskan usai digorok pamannya sendiri pada Rabu, 13 Agustus 2025, malam sekitar pukul 22.00 WIB.
Komandan Koramil Geger, Lettu Inf Supono, menjelaskan, peristiwa tragis ini bermula saat pelaku berinisial H (35) mendatangi rumah kakak iparnya untuk mencari istrinya. Rumah tersebut diketahui tidak jauh dari kediaman pelaku.
(Fetra Hariandja)