“Kami menuntut apa yang menjadi hak kami – anak-anak kami,” katanya di hadapan massa. “Pemerintah Israel telah mengubah perang yang adil menjadi perang yang sia-sia.”
Pernyataan emosional itu disampaikan setelah sebuah video yang menampilkan putranya dirilis.
“Hatiku terbakar oleh kerinduan. Matan, aku dan seluruh bangsa melakukan segala yang kami bisa untukmu – untuk semua sandera,” ujarnya dengan suara bergetar.
Operasi Israel di Gaza
Protes besar ini berlangsung sepekan setelah kabinet perang Israel memutuskan untuk menduduki Kota Gaza dan menggusur penduduknya—langkah yang dikecam oleh Dewan Keamanan PBB.
Serangan udara Israel yang tiada henti di distrik Zeitoun, selatan Kota Gaza, telah menciptakan situasi yang digambarkan otoritas setempat sebagai “bencana kemanusiaan”. Badan pertahanan sipil Gaza melaporkan sedikitnya 40 korban jiwa pada Sabtu lalu akibat bombardir.
Hamas menyebut Israel melancarkan serangan berkelanjutan di wilayah timur dan selatan Kota Gaza, khususnya Zeitoun.