JAKARTA – Psikolog forensik, Reza Indragiri, meminta aparat kepolisian untuk mengungkap kasus penculikan dan pembunuhan pegawai Bank BUMN secara cepat dan menyeluruh. Ia menilai hal ini menjadi kunci munculnya efek jera serta pencegahan di masa mendatang.
Pegawai cabang Bank BUMN berinisial MIP (37) ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan di Desa Nagasari, Serang Baru, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, setelah sebelumnya dilaporkan diculik di kawasan Ciracas, Jakarta Timur.
"Perlu disikapi secara tegas, dengan pengertian bahwa pengungkapan kasus ini harus dilakukan secara cepat dan menyeluruh. Karena dengan dua kata kunci itulah kita bisa menantikan adanya efek jera sekaligus efek tangkal, sehingga perbuatan jahat serupa paling tidak bisa ditekan," kata Reza Indragiri dalam wawancara di iNews Today, Jumat (22/8/2025).
Reza juga menyoroti beredarnya rekaman kamera pengawas atau CCTV yang merekam detik-detik penculikan korban di parkiran sebuah pusat perbelanjaan di kawasan Ciracas, Jakarta Timur. Menurutnya, meskipun pengamanan tergolong lengkap, kejahatan tetap bisa terjadi di ruang publik.
"Memang saya tidak bermaksud mendramatisasi, tetapi tayangan tersebut memberikan dasar yang kuat untuk kita merasa sangat khawatir. Tempat umum yang secara hitung-hitungan memiliki CCTV, banyak saksi, dan ada petugas sekuriti, tapi tetap terjadi peristiwa kejahatan sedemikian rupa," ucapnya.
Sebelumnya, Kapolsek Serang Baru, AKP Hotma Sitompul, mengonfirmasi penemuan mayat korban dalam kondisi mengenaskan. “Kondisi korban saat itu dilakban di bagian mata dan kaki, dan mata diikat,” kata Hotma Sitompul, dikutip Jumat (22/8).
Peristiwa penculikan terekam kamera CCTV di area parkir pusat perbelanjaan Ciracas. Dalam video berdurasi 38 detik yang kini beredar luas, tampak MIP hendak masuk ke dalam mobil pribadinya yang berwarna hitam. Tiba-tiba, sebuah mobil putih yang terparkir di sampingnya membuka pintu, dan sejumlah orang keluar untuk menyergap korban.
Korban yang tak sempat melawan langsung diseret masuk ke dalam mobil putih tersebut. Penculikan itu berlangsung cepat dan tanpa suara mencolok, memperlihatkan bahwa para pelaku tampaknya telah merencanakan aksinya secara matang.
Polisi berhasil mengamankan empat orang terduga pelaku yang diduga terlibat dalam penculikan dan pembunuhan MIP. Namun, masih ada pelaku lain yang buron.
Motif di balik penculikan dan pembunuhan ini masih didalami. Apakah korban terlibat konflik pekerjaan, menjadi target kriminal terencana, atau ada motif ekonomi lainnya—semuanya masih menjadi bahan penyelidikan.
(Fetra Hariandja)