JAKARTA – Kasus kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arya Daru Pangayunan (ADP), masih menjadi misteri. Subarno, ayah kandung Arya buka-bukaan soal kematian putra kandungnya.
Subaryono mengatakan, kepergian Arya Daru merupakan pukulan telak yang membuatnya shock hingga tak berdaya.
“Itu merupakan suatu pukulan yang sangat berat bagi keluarga kami. Banyak hal yang membuat kami kemudian shock terpuruk dan tidak berdaya,” kata Subaryono , Sabtu (23/8/2025).
Subaryono kemudian menceritakan sosok Arya Daru. Ia menyebutkan, Arya Daru merupakan anak tunggal yang kehadirannya ditunggu-tunggu setelah istri beberapa kali mengalami keguguran.
“Kami hanya berdua dengan istri saya, dan Daru adalah anak tunggal kami, anak tunggal yang kami tunggu-tunggu setelah 3 kali gagal atau keguguran. Lahirlah seorang bayi yang bernama arya daru pangayunan,” ujar dia.
Dalam kesempatan itu, Subaryono kemudian menjelaskan arti dari nama Arya Daru Pangayunan yang diberikannya.
“Saya memikirkan apa yang saya harus sampaikan kalau nama itu adalah sebuah doa, maka saya tentukan Arya laki-laki terhormat,”ujarnya.
Sedangkan Daru adalah bintang kemujuran yang merupakan suatu karunia dari Tuhan Yang Maha Kuasa.
“Kenapa Pangayunan, itu adalah suatu hal di mana itu ada pada pangkuan kami. Proses itu, proses yang panjang karena si ibu harus bedrest hampir seluruh kehamilannya karna kesulitan proses kehamilan,” pungkasnya.
Sekadar informasi, polisi menyimpulkan tidak ada keterlibatan orang lain dalam kematian Arya Daru. Arya ditemukan terlilit lakban di kamar kosnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat beberapa waktu lalu.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra, mengungkapkan bahwa Arya ternyata telah memiliki keinginan untuk mengakhiri hidupnya sejak lama, tepatnya sejak tahun 2013.
Fakta tersebut terungkap dari hasil pemeriksaan digital forensik terhadap perangkat elektronik milik Arya.
(Fahmi Firdaus )