Perhelatan ini turut dihadiri oleh Menteri dan Wakil Menteri Bidang Kebudayaan dari Brunei Darussalam, Singapura, Libya, Palestina, Suriah, Zimbabwe, Yordania, Iran, Uzbekistan, dan Venezuela.
Selain itu hadir pula perwakilan dan pejabat tinggi dari Albania, Kamboja, Prancis, Irlandia, Italia, Malaysia, Maroko, Serbia, Thailand, dan Inggris Raya, Armenia, Algeria, Bangladesh, Belarusia, Belgia, Bulgaria, Siprus, Fiji, Georgia, India, Laos, Mongolia, Belanda, Oman, Pakistan, Rusia, Rwanda, Tanzania, dan Tunisia; Gubernur Bali, para pejabat Kementerian Kebudayaan RI, dan para pimpinan daerah.
Menutup sambutannya, Fadli menegaskan kembali bahwa budaya bukan sekadar peninggalan masa lalu, tetapi kekuatan vital yang membentuk masa depan bersama.
Budaya, menurutnya, menyalakan kreativitas, menumbuhkan inovasi, dan menginspirasi nilai-nilai yang menuntun manusia menuju dunia yang lebih inklusif, adil, dan berkelanjutan.
Melalui CHANDI 2025, Indonesia menegaskan posisinya sebagai pusat dialog kebudayaan dunia.
Forum ini berupaya membangun pemahaman bersama terhadap kekuatan dan kekayaan peradaban, kerja sama untuk menjaga warisan budaya, memperkuat pembangunan berkelanjutan, dan memastikan perdamaian bagi generasi mendatang.
(Agustina Wulandari )