“Kami berharap, Indonesia dan Libya dapat mempererat kerja sama di bidang kebudayaan. Karena seperti yang kita bahas kemarin malam, budaya adalah kekuatan pemersatu dan alat perdamaian yang sangat dibutuhkan dunia saat ini,” tuturnya.
Menteri Mabroukah menanggapi dengan menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat Indonesia. “Selamat atas terselenggaranya CHANDI 2025. Melalui forum ini, kami bisa melihat Indonesia yang sangat kaya akan budaya dan juga keterbukaan Indonesia terhadap berbagai industri kreatif seperti film, seni, dan sebagainya,” ucapnya.
Dalam diskusi, kedua Menteri membahas sejumlah agenda kolaborasi yang telah dan akan dijalankan. Salah satunya adalah penerbitan guide book terkait Cultural Heritage dari kedua negara. Buku ini diharapkan dapat terus disosialisasikan melalui mahasiswa Indonesia yang tengah menempuh studi di Libya.
Selain itu, kedua pihak juga menyoroti rencana penyusunan Nota Kesepahaman (MoU) di bidang kebudayaan. MoU ini akan menjadi kerangka utama kolaborasi dan sinergi kedua negara dalam pengelolaan warisan budaya dan pertukaran kebudayaan.
“Ini bisa menjadi pengikat dalam sinergi dan kolaborasi kita bersama. Tentu lebih dari itu, kita berharap akan ada berbagai aktivitas seperti pertukaran pelaku budaya, ahli, kunjungan kebudayaan, pameran, dan lain sebagainya,” ujar Fadli.