BRUSSELS - Seorang pejabat senior Uni Eropa mengatakan pada Kamis (4/9/2025), operasi Israel di Gaza merupakan genosida. Ia merupakan anggota pertama komisi blok tersebut yang melontarkan perbuatan Israel di Gaza merupakan genosida.
"Genosida di Gaza menunjukkan kegagalan Eropa untuk bertindak dan bersuara satu suara, bahkan ketika protes menyebar di kota-kota Eropa dan 14 anggota Dewan Keamanan PBB menyerukan gencatan senjata segera," kata Teresa Ribera, pada upacara pembukaan tahun akademik di Universitas Sciences Po di Paris, melansir Reuters, Jumat (5/9/2025).
Israel telah berulang kali menolak tuduhan melakukan genosida dalam perangnya di Gaza. Misi Israel untuk Uni Eropa tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Ribera adalah Wakil Presiden Eksekutif Komisi Eropa. Ia menduduki peringkat kedua setelah Presiden Ursula von der Leyen. Sosialis Spanyol, yang portofolionya mencakup isu-isu iklim dan antimonopoli, tidak bertanggung jawab atas kebijakan luar negeri Uni Eropa.
Komentar tersebut lebih kuat dibandingkan pernyataannya bulan lalu. Saat itu ia mengatakan, pemindahan dan pembunuhan di Gaza tampak "sangat mirip" dengan genosida.
Komisi Eropa menuduh Israel melanggar hak asasi manusia di Gaza, tetapi tidak sampai menuduhnya melakukan genosida.
Afrika Selatan telah mengajukan kasus ke Mahkamah Internasional di Den Haag dengan tuduhan genosida terhadap Israel. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengecam pernyataan tersebut sebagai "keterlaluan".
Pada Senin, presiden asosiasi akademisi terbesar di dunia yang mengkaji genosida mengumumkan, asosiasi tersebut telah mengeluarkan resolusi yang menegaskan kriteria hukum telah terpenuhi untuk menentukan Israel melakukan genosida di Gaza.
Kementerian Luar Negeri Israel menyebut pernyataan tersebut memalukan.
(Erha Aprili Ramadhoni)