Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

4 Tahun Ditahan Junta Militer, Kesehatan Aung San Suu Kyi Makin Memburuk

Rahman Asmardika , Jurnalis-Sabtu, 06 September 2025 |10:23 WIB
4 Tahun Ditahan Junta Militer, Kesehatan Aung San Suu Kyi Makin Memburuk
Tokoh Oposisi Myanmar Aung San Suu Kyi. (Foto: X)
A
A
A

JAKARTA - Mantan pemimpin Myanmar yang ditahan, Aung San Suu Kyi, menderita masalah jantung yang semakin parah dan membutuhkan perawatan medis segera, demikian diungkapkan putranya pada Jumat (6/9/2025). Dia memohon agar Suu Kyi segera dibebaskan dari tahanan yang "kejam dan mengancam jiwa".

Berbicara kepada Reuters, Kim Aris, putra Suu Kyi, mengatakan bahwa ibunya yang berusia 80 tahun telah meminta untuk bertemu dengan ahli jantung sekitar sebulan lalu, tetapi ia belum dapat memastikan apakah permintaannya telah dikabulkan. Suu Kyi telah berada dalam tahanan sejak kudeta militer pada 2021 yang menggulingkan pemerintahannya.

"Tanpa pemeriksaan medis yang tepat ... mustahil untuk mengetahui kondisi jantungnya," ujar Aris melalui telepon dari London. "Saya sangat khawatir. Tidak ada cara untuk memverifikasi apakah dia masih hidup."

Peraih Nobel Perdamaian itu juga menderita masalah tulang dan gusi, kata Aris, seraya menambahkan bahwa kemungkinan besar ia terluka akibat gempa bumi pada Maret yang menewaskan lebih dari 3.700 orang. Dalam sebuah video di Facebook, ia memohon agar Suu Kyi dan semua tahanan politik di Myanmar dibebaskan.

 

Belum ada komentar dari pemerintah sementara Myanmar yang didukung militer terkait kondisi kesehatan Suu Kyi dan seruan Aris.

Myanmar telah dilanda kekerasan sejak pengambilalihan kekuasaan oleh militer pada Februari 2021, yang memicu demonstrasi massa yang kemudian ditumpas dengan kekerasan brutal, hingga melahirkan pemberontakan bersenjata yang meluas.

Suu Kyi, simbol lama gerakan pro-demokrasi Myanmar, menjalani hukuman 27 tahun penjara atas berbagai pelanggaran, termasuk penghasutan, korupsi, dan kecurangan pemilu, yang semuanya ia bantah.

Salah satu penampilan publik terakhirnya adalah di pengadilan pada Mei 2021, beberapa bulan setelah kudeta, ketika foto-foto yang ditayangkan televisi pemerintah menunjukkan ia duduk tegak di kursi terdakwa dengan tangan di pangkuan, dan mengenakan masker bedah.

Pemerintah asing dan kelompok hak asasi manusia secara konsisten menyerukan pembebasannya.

Mulai akhir Desember, pemerintah sementara yang didukung militer berencana mengadakan pemilu baru dalam beberapa tahap, yang merupakan pemilu pertama sejak pemilu yang memicu kudeta.

Kelompok-kelompok anti-junta, termasuk partai Suu Kyi, memboikot atau dilarang mencalonkan diri, dengan hanya partai-partai yang didukung dan disetujui militer yang berpartisipasi. Pemerintah Barat mengkritik pemungutan suara tersebut sebagai langkah untuk memperkuat kekuasaan para jenderal.

 

Lahir pada 1945 dari pahlawan kemerdekaan Myanmar, Jenderal Aung San, yang dibunuh saat ia masih kanak-kanak, Suu Kyi telah menghabiskan hampir dua dekade dalam tahanan, termasuk sekitar 15 tahun dalam tahanan rumah di kediaman bergaya kolonialnya di Danau Inya, Yangon, atas perintah junta sebelumnya.

Menempuh pendidikan di Universitas Oxford, ia menikah dengan sarjana Inggris, Michael Aris, pada 1972 dan memiliki dua putra bersamanya, sebelum kembali ke Myanmar pada 1988 untuk merawat ibunya yang sakit.

Saat itulah ia bergabung dalam protes nasional terhadap pemerintahan militer, membentuk partai Liga Nasional untuk Demokrasi, dan naik menjadi pemimpin pro-demokrasi paling terkemuka di Myanmar.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement