Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Mendikdasmen soal Pelajar Terlibat Demo: Salurkan dengan Cara yang Pas

Riyan Rizki Roshali , Jurnalis-Minggu, 07 September 2025 |09:26 WIB
Mendikdasmen soal Pelajar Terlibat Demo: Salurkan dengan Cara yang Pas
Mendikdasmen Abdul Muti (Foto: Nur Khabibi/Okezone)
A
A
A

JAKARTA – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menyoroti banyaknya pelajar yang terlibat dalam aksi unjuk rasa yang berujung anarkis. Menurutnya, aspirasi tetap dapat disampaikan dengan cara yang tepat tanpa harus meninggalkan proses pembelajaran.

“Memang sebaiknya para pelajar ini, kalau ada aspirasi demokrasi dan sebagainya, disalurkannya melalui cara-cara yang lebih pas, lah, begitu. Pesannya bisa sampai tanpa harus, misalnya, meninggalkan sekolah dan sebagainya,” kata Mu’ti, dikutip Minggu (7/9/2025).

Ia mengaku telah mengeluarkan edaran kepada pemerintah daerah (pemda) untuk mencegah pelajar ikut turun ke jalan.
“Sudah kita sampaikan edaran itu ke kepala dinas provinsi maupun kabupaten/kota,” ujar dia.

Mu’ti berharap agar para guru, kepala sekolah, hingga orangtua dapat membimbing siswa dalam menyalurkan aspirasi tanpa mengesampingkan kegiatan sekolah. “Marilah kita mengajak para pelajar ini untuk lebih fokus mereka belajar, lebih fokus untuk mereka mencapai cita-cita yang mulia dalam meraih masa depan yang gemilang,” jelas dia.

Sebelumnya, Polda Metro Jaya mengamankan 337 orang terkait aksi demo berujung anarkis di gedung DPR/MPR pada 25 Agustus 2025. Sebanyak 202 orang di antaranya merupakan anak-anak yang datang karena diduga terhasut oleh ajakan akun media sosial yang dikelola oleh Direktur Lokataru Foundation, Delpedro Marhaen, dan pelaku lainnya.

“Polda Metro Jaya telah melakukan upaya pengamanan 337 orang sehingga situasi saat itu, tanggal 25 (Agustus), kondusif,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa 2 September 2025 malam.

Ade Ary menjelaskan, pihaknya kemudian mendata orang-orang yang diamankan. Anak-anak yang terlibat kemudian dikembalikan ke orangtuanya.

“Kemudian terhadap massa yang diamankan dilakukan pendataan, pemeriksaan urine, komunikasi, pemisahan dengan klaster anak — anak adalah yang berusia di bawah 18 tahun — kemudian dilakukan konseling terhadap anak dengan mengundang stakeholder, KPAI, dinas terkait, orang tuanya, serta menghubungi pihak sekolahnya. Keesokan harinya, anak-anak ini dikembalikan ke orang tuanya, ke keluarganya masing-masing,” ujar dia.

Ia menuturkan, sebanyak 202 anak datang ke gedung MPR/DPR dan diduga melakukan aksi anarkis. Mereka disebut hadir setelah mendapatkan ajakan dari Delpedro dan tersangka lainnya.

“Di tanggal 25 itu diperoleh fakta bahwa ada 202 anak, 26 mahasiswa, dan 109 warga yang datang karena terhasut oleh ajakan akun medsos T milik mereka, milik para tersangka,” ungkapnya.

(Arief Setyadi )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement