Leo, yang pada Mei terpilih sebagai Paus pertama dari Amerika Serikat oleh para kardinal, mengkritik PBB karena dinilai tak lagi mampu mendorong diplomasi multilateral yang efektif.
“Perserikatan Bangsa-Bangsa seharusnya menjadi tempat di mana banyak isu ditangani,” kata Leo. “Sayangnya, tampaknya secara umum diakui bahwa PBB, setidaknya saat ini, telah kehilangan kemampuannya untuk menyatukan orang-orang dalam isu-isu multilateral.”
Sebagai Paus, Leo mengakui awalnya lebih siap memimpin 1,4 miliar umat Katolik dalam urusan spiritual, namun kurang siap memainkan peran utama di panggung diplomatik global.
“Aspek yang benar-benar baru dari pekerjaan ini sedang dilemparkan ke tingkat pemimpin dunia,” kata Paus. “Saya belajar banyak dan merasa sangat tertantang, tetapi tidak kewalahan. Dalam hal itu, saya harus terjun ke kolam yang dalam dengan sangat cepat.”
///
(Rahman Asmardika)