Pemerintahan Trump berencana menyerukan penyempitan tajam hak suaka di Perserikatan Bangsa-Bangsa akhir bulan ini, lapor Reuters pekan lalu, sebagai upaya untuk membatalkan kerangka kerja pasca-Perang Dunia Kedua mengenai perlindungan kemanusiaan.
Trump juga menyelipkan serangkaian pernyataan palsu dan menyesatkan dalam pidatonya, seperti menyebut Wali Kota London Sadiq Khan ingin memberlakukan "hukum syariah" di London dan bahwa "inflasi telah dikalahkan" di Amerika Serikat, hanya enam hari setelah Federal Reserve menyatakan inflasi naik.
Dalam pidatonya Selasa, Trump mengejek sekutu NATO karena tidak menghentikan pembelian minyak Rusia dan mengatakan ia akan memberlakukan langkah-langkah ekonomi yang kuat terhadap Moskow.
"Mereka mendanai perang melawan diri mereka sendiri. Siapa yang pernah mendengar hal itu? Jika Rusia tidak siap membuat kesepakatan untuk mengakhiri perang, maka Amerika Serikat sepenuhnya siap mengenakan tarif yang sangat kuat," katanya.
"Tetapi agar tarif tersebut efektif, negara-negara Eropa, Anda semua yang berkumpul di sini sekarang, harus bergabung dengan kami dalam mengadopsi langkah-langkah yang sama persis."
Ia tidak merinci langkah-langkah tersebut, tetapi telah mempertimbangkan paket yang mencakup sanksi terhadap negara-negara yang berbisnis dengan Rusia, seperti India dan China. Pembeli utama minyak Rusia di Eropa adalah Hongaria, Slovakia, dan Turki.
(Rahman Asmardika)