Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Lancarkan Serangan Besar-besaran, Rusia Bombardir Ukraina Selama Lebih dari 12 Jam

Rahman Asmardika , Jurnalis-Minggu, 28 September 2025 |16:42 WIB
Lancarkan Serangan Besar-besaran, Rusia Bombardir Ukraina Selama Lebih dari 12 Jam
Rusia kembali melancarkan serangan udara besar-besaran ke Ukraina.
A
A
A

JAKARTARusia melancarkan serangan udara besar-besaran selama lebih dari 12 jam ke Ukraina, termasuk Ibu Kota Kyiv. Serangan tersebut menewaskan setidaknya empat orang dan melukai 40 lainnya di Ukraina.

Militer Ukraina mengatakan bahwa Rusia meluncurkan hampir 600 pesawat nirawak (drone) dan puluhan rudal ke tujuh wilayah Ukraina pada Sabtu (27/9/2025). Di antara korban tewas termasuk seorang gadis berusia 12 tahun di Kyiv, dengan tiga anak terluka di Zaporizhzhia, kata Presiden Volodymyr Zelensky.

Zelensky memperingatkan bahwa Ukraina akan membalas dan mengatakan serangan itu menunjukkan Moskow "ingin terus berperang dan membunuh". Rusia belum berkomentar mengenai serangan terbaru tersebut.

Serangan udara lanjutan pada Sabtu malam merupakan salah satu serangan udara terberat dalam beberapa bulan terakhir, seiring invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina memasuki tahun ketiganya.

 

Serangan di Kyiv menyebabkan kerusakan pada Institut Kardiologi, sementara sebuah pabrik roti, sebuah pabrik karet otomotif, serta gedung-gedung apartemen dan infrastruktur sipil juga menjadi sasaran.

Zelensky mengatakan bahwa wilayah Zaporizhzhia, Khmelnytskyi, Sumy, Mykolaiv, Chernihiv, dan Odesa juga terkena serangan. Dia menyebut aksi Rusia ini sebagai “serangan keji” dan bersumpah bahwa Ukraina "akan membalas" dalam upaya untuk "memaksa diplomasi".

"Serangan keji ini sebenarnya terjadi di penghujung pekan Sidang Umum PBB, dan beginilah cara Rusia menyatakan posisinya yang sebenarnya," ujar Zelensky, sebagaimana dilansir BBC.

Zelensky menegaskan kembali dukungannya terhadap ancaman sanksi yang lebih keras dari Presiden AS Donald Trump terhadap Rusia, serta seruannya kepada sekutu-sekutu Eropa untuk membatasi impor minyak dan gas Rusia mereka.

Trump baru-baru ini mengubah pendiriannya terkait perang, dengan mengatakan untuk pertama kalinya pekan lalu bahwa ia yakin Ukraina dapat merebut kembali wilayah yang telah direbutnya dari Moskow karena ekonomi Rusia terpuruk di bawah tekanan perang yang berkepanjangan.

 

Pada Sabtu, Zelensky memperingatkan bahwa Rusia tidak akan berhenti setelah berhasil menaklukkan Ukraina. Dia merujuk pada beberapa insiden di mana Rusia tampaknya menguji pertahanan udara Eropa di beberapa negara anggota aliansi militer NATO.

Dalam pidatonya di Majelis Umum PBB pada Sabtu, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan negaranya tidak berniat menyerang negara-negara anggota Uni Eropa atau NATO - tetapi memperingatkan akan adanya "tanggapan tegas" terhadap setiap "agresi" yang ditujukan kepada Moskow.


 

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement