Kemudian, dua tahun lalu, sebuah aliansi kelompok pemberontak melancarkan serangan yang mengusir militer Myanmar dari sebagian besar wilayah Negara Bagian Shan, dan menguasai Laukkai. China, yang memiliki pengaruh signifikan terhadap kelompok-kelompok ini, dianggap telah memberikan lampu hijau atas serangan tersebut.
Ming Xuechang, kepala keluarga, dilaporkan bunuh diri; anggota keluarga lainnya diserahkan kepada pihak berwenang China. Beberapa telah membuat pengakuan penuh penyesalan.
Ribuan orang yang bekerja di pusat-pusat penipuan juga telah diserahkan kepada polisi China.
Dengan hukuman ini, China mengisyaratkan tekadnya untuk menindak tegas bisnis penipuan di perbatasannya. Tekanan dari Beijing juga memaksa Thailand untuk mengambil tindakan terhadap pusat-pusat penipuan di sepanjang perbatasannya dengan Myanmar awal tahun ini.
Meskipun demikian, bisnis tersebut telah beradaptasi, dengan sebagian besar kini beroperasi di Kamboja, meskipun masih marak di Myanmar.
(Rahman Asmardika)