"Kami tegaskan kembali: armada terus berlayar. Angkatan Laut Italia tidak akan menggagalkan misi ini. Tuntutan kemanusiaan untuk mematahkan blokade tidak dapat diundur ke pelabuhan," demikian pernyataan Global Sumud Flotilla, sebagaimana dilansir Reuters.
Italia dan Spanyol mengerahkan kapal-kapal angkatan laut pekan lalu untuk membantu armada tersebut, setelah armada tersebut dihantam oleh pesawat nirawak yang dipersenjatai granat kejut dan bahan iritan di perairan internasional lepas pantai Yunani, tetapi tanpa niat untuk terlibat secara militer.
Israel tidak menanggapi tuduhan armada bahwa mereka berada di balik serangan pekan lalu, tetapi telah berjanji untuk menggunakan segala cara untuk mencegah kapal-kapal tersebut mencapai Gaza, dengan alasan bahwa blokade yang dilakukannya sah sebagai bagian dari perang melawan militan Hamas.
Seorang juru bicara armada Italia, Maria Elena Delia, mengatakan para aktivis bersiap untuk serangan lain dalam beberapa jam mendatang.
"Israel mungkin akan menyerang kami malam ini, karena semua sinyal menunjukkan hal ini akan terjadi," katanya dalam sebuah video di Instagram.
Menteri Pertahanan Italia Guido Crosetto mengatakan ia memperkirakan kapal-kapal armada akan dicegat di laut lepas dan para aktivis akan ditangkap.
Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni mendesak armada tersebut untuk dihentikan, dengan mengatakan bahwa misi bantuan tersebut dapat merusak harapan perdamaian berdasarkan proposal 20 poin Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Paus Leo juga menyatakan keprihatinannya terhadap keselamatan anggota armada.