Hegseth mengatakan, tanpa memberikan bukti, bahwa intelijen "tanpa keraguan" mengonfirmasi kapal itu membawa narkoba dan bahwa orang-orang di dalamnya adalah "teroris narkotika." Ia tidak mengungkapkan jumlah atau jenis narkoba yang diduga ada di dalam kapal.
Trump, juga tanpa memberikan bukti, mengatakan kapal itu membawa cukup narkoba untuk membunuh 25.000 hingga 50.000 orang.
Kementerian Komunikasi Venezuela tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Peningkatan Kekuatan Militer
Di masa lalu, operasi antinarkoba umumnya dilakukan oleh Penjaga Pantai AS, badan penegak hukum maritim utama AS, bukan militer AS.
Namun, awal pekan ini, Pentagon mengungkapkan kepada Kongres dalam sebuah pemberitahuan yang ditinjau oleh Reuters bahwa Trump telah menetapkan Amerika Serikat terlibat dalam "konflik bersenjata non-internasional" dengan kartel narkoba. Dokumen tersebut bertujuan menjelaskan alasan hukum pemerintahan Trump untuk mengerahkan kekuatan militer AS di Karibia.
Beberapa mantan pengacara militer mengatakan bahwa penjelasan hukum yang diberikan oleh pemerintahan Trump untuk membunuh tersangka pengedar narkoba di laut, alih-alih menangkap mereka, gagal memenuhi persyaratan hukum perang.
Trump mengatakan pemerintahannya juga mempertimbangkan menyerang kartel narkoba yang "datang melalui darat," tindakan yang dapat menimbulkan pertanyaan hukum lebih lanjut.