“Salah satu isi Sumpah Pemuda adalah menjunjung tinggi bahasa persatuan, yaitu bahasa Indonesia. Artinya, persatuan adalah model utama untuk sebuah kemajuan, dan bahasa persatuan menjadi perekat bangsa,” ujarnya.
Acara ini turut dihadiri Wakil Menteri Agama, Muhammad Syafi’i; Kepala BPOM, Taruna Ikrar; Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (KOWANI), Nannie Hadi Tjahjanto; sastrawan Taufiq Ismail beserta Ati Taufiq Ismail; penulis esai dan penerjemah, Ida Nasution; pengusaha kuliner Nur Asia Uno; anggota KPU, Betty Idrus; Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi Gerindra sekaligus Koordinator Presidium FORHATI, Jamilah Abdul Gani; serta jajaran pengurus FORHATI.
Hadir untuk mendampingi Menteri Kebudayaan, Inspektur Jenderal, Fryda Lucyana; dan Staf Khusus Menteri Bidang Diplomasi Budaya dan Hubungan Internasional, Annisa Rengganis.
Menutup orasi, Fadli mengajak seluruh hadirin untuk selalu mengapresiasi budaya Indonesia. Ia berharap bahwa pelestarian budaya nasional bisa terus berjalan tanpa berhenti hingga lintas generasi.
“Hadirin sekalian, kita harus mengapresiasi budaya kita yang luar biasa dan semakin berkembang ini. Karena jika bukan kita yang mengapresiasi dan melestarikannya, tidak ada lagi yang bisa meneruskan budaya pada generasi selanjutnya nanti,” tuturnya.
(Agustina Wulandari )