JAKARTA – Tim Kuasa Hukum PT MNC Asia Holding Tbk memaparkan dalil PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) salah, menyusul dokumen yang ditunjukkan CMNP justru mengungkapkan bahwa transaksi yang terjadi dengan PT Bhakti Investama sebagai arranger merupakan jual beli, bukan tukar menukar seperti yang mereka gembar-gemborkan.
Di sisi lain, Tim Kuasa Hukum MNC Asia Holding menepis kabar bahwa persidangan perkara perdata nomor 142/Pdt.G/2025/PN Jkt.Pst ditunda, karena tergugat hanya menyerahkan bukti fotokopi.
Anggota tim hukum, Belliandry Rudy, menegaskan hakim telah memeriksa seluruh dokumen yang diajukan para tergugat. Semua bukti diterima dengan baik dalam persidangan. Ia menyebut informasi bahwa seluruh bukti hanya berupa salinan merupakan kabar fitnah yang tidak benar.
Menurut Rudy, para tergugat mengajukan dokumen dalam berbagai bentuk, termasuk bukti asli dan print out. “Tidak benar semua bukti kami hanya fotokopi,” ujarnya, Kamis (9/10/2025).
Bukti yang diajukan juga dinilai sesuai dengan dokumen milik pihak penggugat. Beberapa di antaranya bahkan merupakan bukti yang pernah digunakan penggugat pada perkara sebelumnya.
Rudy menilai aneh jika penggugat kini membantah keaslian dokumen yang pernah diajukan sendiri. Ia menjelaskan, salah satu bukti asli yang diserahkan tergugat adalah laporan keuangan PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP) tahun 1999.
Dokumen tersebut mencantumkan transaksi jual beli dengan PT Bhakti Investama sebagai arranger. “Bukti itu justru menunjukkan dalil penggugat keliru,” katanya.
Lebih lanjut, Rudy menyebut bukti utama dari pihak penggugat justru berupa salinan fotokopi.
Ia menilai sikap penggugat yang menolak dokumen serupa sebagai tidak konsisten. “Faktanya bukti utama mereka juga fotokopi,” ujarnya.
Karena itu, ia meminta publik memahami konteks perkara secara utuh. Rudy menambahkan, seluruh bukti yang diajukan tergugat telah diverifikasi sesuai ketentuan pengadilan.
Ia menegaskan pihaknya berkomitmen menghadirkan proses hukum yang transparan. Menurutnya, isu yang menyebut tergugat tidak siap dalam pembuktian tidak berdasar. Persidangan akan terus berlanjut sesuai jadwal yang ditetapkan majelis hakim.
(Arief Setyadi )