JAKARTA - Afghanistan dan Pakistan telah menyepakati gencatan senjata segera dalam perundingan yang diselenggarakan di Doha, demikian diumumkan Kementerian Luar Negeri Qatar pada Minggu (19/10/2025) pagi. Kesepakatan tersebut tercapai setelah kedua negara tetangga di Asia Selatan itu memperpanjang gencatan senjata menyusul bentrokan sengit di perbatasan selama seminggu.
Kementerian Luar Negeri Qatar mengatakan Afghanistan dan Pakistan telah menyepakati gencatan senjata dalam putaran negosiasi yang dimediasi oleh Qatar dan Turki pada Sabtu (18/10/2025).
Disebutkan, kedua pihak juga sepakat untuk mengadakan pertemuan lanjutan dalam beberapa hari mendatang “untuk memastikan keberlanjutan gencatan senjata dan memverifikasi implementasinya dengan cara yang dapat diandalkan dan berkelanjutan.”
Sebelumnya, kedua belah pihak mengatakan mereka mengadakan perundingan damai di Doha pada Sabtu untuk mencari jalan keluar setelah bentrokan yang menewaskan puluhan orang dan melukai ratusan lainnya dalam kekerasan terburuk antara kedua negara sejak Taliban merebut kekuasaan di Kabul pada 2021.
“Sesuai janji, negosiasi dengan pihak Pakistan akan berlangsung hari ini di Doha,” kata juru bicara pemerintah Afghanistan, Zabihullah Mujahid, sebagaimana dilansir Reuters.
Kementerian Luar Negeri Pakistan sebelumnya mengatakan bahwa Menteri Pertahanan Khawaja Muhammad Asif akan memimpin diskusi dengan perwakilan Taliban Afghanistan.
“Perundingan akan berfokus pada langkah-langkah segera untuk mengakhiri terorisme lintas batas terhadap Pakistan yang berasal dari Afghanistan serta memulihkan perdamaian dan stabilitas di sepanjang perbatasan Pakistan–Afghanistan,” kata kementerian tersebut.
Pertempuran darat antara kedua negara yang pernah bersekutu, serta serangan udara Pakistan di perbatasan yang disengketakan sepanjang 2.600 km (1.600 mil), dipicu setelah Islamabad menuntut Kabul mengendalikan militan yang telah meningkatkan serangan di Pakistan. Islamabad menuduh mereka beroperasi dari tempat persembunyian di Afghanistan.
Taliban membantah telah memberikan perlindungan kepada militan untuk menyerang Pakistan dan menuduh militer Pakistan menyebarkan informasi yang salah tentang Afghanistan serta melindungi militan yang terkait dengan ISIS untuk merusak stabilitas dan kedaulatannya. Islamabad membantah tuduhan tersebut.
Para militan telah berperang selama bertahun-tahun melawan negara Pakistan dalam upaya menggulingkan pemerintah dan menggantinya dengan sistem pemerintahan Islam yang ketat.
Pada Jumat (17/10/2025), sebuah serangan bunuh diri di dekat perbatasan menewaskan tujuh tentara Pakistan dan melukai 13 lainnya, kata pejabat keamanan.
Juru bicara pemerintah Afghanistan mengatakan Pakistan telah melakukan serangan udara di wilayah Afghanistan beberapa jam setelah gencatan senjata, yang dimulai pada Rabu (15/10/2025), diperpanjang pada Jumat selama perundingan berlanjut.
Ia mengatakan serangan tersebut menargetkan warga sipil, menambahkan bahwa Kabul berhak merespons, tetapi para pejuang Afghanistan telah diarahkan untuk menahan diri dari pembalasan demi menghormati tim perunding.
(Rahman Asmardika)