Bagi keluarga Aliwa, setiap hari adalah perjuangan berat untuk mencari makanan, mengambil air bersih, dan menjaga keselamatan anak-anak.
"Unsur-unsur dasar kehidupan hampir mustahil ditemukan," ungkap Hamed. Mereka hidup tanpa jaminan, tanpa tempat berlindung permanen, dan tanpa kepastian akan bahaya hari esok.
Meskipun gencatan senjata telah berlaku sejak 10 Oktober, ketidakpastian masih mencekam. Sekitar 473.000 orang kembali ke Gaza utara menghadapi kehancuran dan kekurangan kritis kebutuhan pokok.
"Kami hidup di bawah suara drone yang konstan, yang membuat kami terjaga sepanjang malam, dan kami takut perang bisa dimulai lagi," tutup Hamed.
(Fetra Hariandja)