Ketahanan nasional, menurutnya, mencakup berbagai aspek — mulai dari geografi, demografi, sumber daya alam, ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, hingga pertahanan dan keamanan.
Ia menekankan pentingnya Asta Cita sebagai arah strategis menuju bangsa yang mandiri, berkeadilan, dan berdaulat.
Ia juga menampilkan contoh daerah yang menunjukkan kepemimpinan transformatif, seperti Kutai Kartanegara dengan hilirisasi pertanian dan petrokimia, Lombok Tengah dengan pengembangan KEK Mandalika, serta Jayapura dengan pembangunan inklusif.
Diskusi panel ini menjadi forum strategis untuk memperkuat kapasitas kepemimpinan kepala daerah dalam menghadapi tantangan kebangsaan dan menjaga ketahanan nasional. Kegiatan KPPD Angkatan II Tahun 2025 menjadi ruang strategis bagi kepala daerah untuk memperdalam wawasan kebangsaan, memperkuat kapasitas kepemimpinan, dan menyelaraskan langkah menuju tata kelola pemerintahan yang efektif, berdaulat, dan berkeadilan.
Melalui program ini, Lemhannas RI menegaskan pentingnya membangun pemimpin daerah yang adaptif, kolaboratif, dan berwawasan kebangsaan guna menjaga ketahanan nasional di era disrupsi.
(Arief Setyadi )