JAKARTA - Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Arif Satria akan mundur dari posisinya sebagai Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB). Keputusan itu diambil setelah dia dilantik sebagai Kepala BRIN oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta.
"Ya, harus diganti (rektornya)," kata Arif Satria setelah dilantik, pada Senin (10/11/2025).
Arif menjelaskan bahwa aturan di kampus IPB tidak memperbolehkan rektor merangkap jabatan. Oleh karena itu, ia akan melepaskan posisinya sebagai rektor untuk fokus menjalankan tugas barunya sebagai Kepala BRIN. Hingga kini, Arif masih tercatat sebagai Rektor IPB.
"Sampai hari ini kan masih, belum diberhentikan. Salah satu aturan yang ada di IPB, saya harus melepas jabatan rektor di IPB. Itu yang karena tugas di sini (BRIN)," ujar Arif.
Dia mengaku sudah lama menjalin komunikasi dengan Presiden Prabowo. Dia kerap berdiskusi dengan Kepala Negara di berbagai kesempatan, termasuk forum para rektor dan pertemuan dengan pimpinan organisasi masyarakat.
"Kemudian juga pada saat pertemuan dengan para rektor, kemudian juga pertemuan dengan pimpinan ormas yang ada di Istana ini,’’ujarnya.
Jadi ya, saya banyak menangkap pesan-pesan beliau terkait dengan arah Indonesia ke depan. Dan Insya Allah BRIN akan mengawal program-program prioritas dari Bapak Presiden terkait dengan soal pangan, energi, dan air," tutup Arif.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto melantik Arif Satria sebagai Kepala BRIN di Istana Negara. Dia merupakan Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) sejak tahun 2017. Pengangkatannya pun menggantikan Kepala BRIN sebelumnya, Laksana Tri Handoko.
Selain Arif, Prabowo juga melantik Amarulla Oktavian sebagai Wakil Kepala BRIN. Pelantikan tersebut didasarkan pada Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 123/P Tahun 2025 tentang Pemberhentian dan pengangkatan kepala dan Wakil Kepada Badan Riset dan Inovasi Nasional.
(Fahmi Firdaus )