Selain itu juga bertujuan mempromosikan diplomasi regional yang inklusif dengan Indonesia sebagai mitra strategis yang setara dan berkelanjutan; dan mendukung pemberdayaan komunitas, khususnya bagi generasi muda dan pelaku budaya lokal.
Dengan melibatkan seluruh negara di kawasan Pasifik, forum ini diharapkan dapat menghasilkan sejumlah capaian nyata berupa dokumen rekomendasi kebijakan antar-menteri budaya pasifik, pembentukan jejaring residensi budaya permanen, lahirnya produk budaya inovatif bernilai ekonomi, serta kebijakan budaya berkelanjutan yang menempatkan budaya sebagai pilar pembangunan berkelanjutan dan inklusif.
Menutup sambutannya, Fadli Zon menegaskan kembali peran Indonesia sebagai jembatan budaya antara Asia Tenggara dan Pasifik yang memperkuat diplomasi berlandaskan kesetaraan dan solidaritas.
“Marilah kita bersama memperbarui komitmen untuk kerja sama budaya, pemberdayaan komunitas, dan pelestarian warisan budaya bersama sebagai fondasi bagi persatuan, kesejahteraan, dan perdamaian abadi di kawasan dan dunia,” tuturnya.
Melalui penyelenggaraan IPACS 2025, diharapkan kerja sama kebudayaan antara Indonesia dan negara-negara Pasifik dapat terus tumbuh menjadi kemitraan yang saling memperkuat, berkelanjutan, dan inklusif.
Forum ini tidak hanya mempererat hubungan antarbangsa melalui budaya, tetapi juga melahirkan kolaborasi nyata yang memberi manfaat bagi masyarakat di kawasan.
(Agustina Wulandari )