Puan kemudian menegaskan pentingnya memperdalam kerja sama antara Indonesia dan Korea, khususnya di bidang investasi hijau dan kolaborasi sosial-budaya yang berkelanjutan. “Saya mengapresiasi komitmen Republik Korea dalam transisi hijau, dan kami mendorong penguatan kolaborasi serta investasi di bidang energi terbarukan, khususnya tenaga surya, angin, dan hidrogen,” ujarnya.
Puan juga menyambut baik langkah Korea Selatan yang aktif mendorong ekonomi rendah karbon dan investasi berkelanjutan. Ia menilai kerja sama Indonesia–Korsel dalam energi baru dan kawasan industri hijau merupakan peluang strategis untuk menjadi penggerak ekonomi hijau di kawasan.
“Kami sangat menyambut investasi hijau dari Republik Korea, termasuk di sektor energi baru dan kawasan industri rendah karbon. Kami juga mendorong optimalisasi Indonesia–Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA) yang telah berlaku sejak Januari 2023,” ungkap Puan.
“Semoga lebih banyak proyek dan proposal yang dapat direalisasikan bersama agar manfaat IK-CEPA dapat dirasakan lebih luas,” tambahnya.
Selain investasi hijau, Puan menilai kerja sama sosial-budaya penting sebagai fondasi hubungan jangka panjang antara kedua negara. “Budaya adalah jembatan yang mendekatkan dua bangsa, sekaligus fondasi people-to-people contact yang berkelanjutan. Kolaborasi budaya akan memperkaya saling pengertian dan menumbuhkan kebanggaan bersama, terutama di kalangan generasi muda,” ujarnya.
Ia juga mendorong penguatan kerja sama di bidang pendidikan dan kebudayaan, termasuk kehadiran pusat Bahasa Indonesia di Korea dan pusat Bahasa Korea di Indonesia, serta program language exchange untuk melahirkan duta budaya kedua bangsa.