Forum ini menghasilkan Deklarasi Bersama IPACS 2025 bertajuk “A Shared Cultural Vision for A Sustainable and Resilient Pacific”, yang meneguhkan komitmen bersama untuk memperkuat dialog budaya dan memperdalam kerja sama antarnegara Pasifik.
Pernyataan tersebut berfokus pada tiga pilar utama: Pilar Sosial-Budaya, menekankan pemberdayaan perempuan dan pemuda sebagai pemimpin dan inovator budaya, perlindungan warisan budaya, perluasan pendidikan dan pertukaran budaya, serta pemanfaatan teknologi digital untuk pelestarian lintas generasi.
Kemudian, Pilar Ekonomi Budaya, mendorong akses inklusif terhadap peluang di sektor ekonomi kreatif dan budaya, memperkuat kemitraan publik-swasta, dan menumbuhkan investasi berkelanjutan di industri budaya.
Terakhir Pilar Keberlanjutan Budaya dan Lingkungan, menempatkan pengetahuan tradisional sebagai sumber penting bagi aksi iklim dan pelestarian keanekaragaman hayati, termasuk promosi sistem pangan lokal dan praktik budaya berkelanjutan.
Pada kesempatan yang sama, perwakilan dari Republik Fiji, Negara Merdeka Papua Nugini, dan Kepulauan Solomon turut menyampaikan pidato penutup. Ifereimi Vasu, Menteri iTaukei Affairs Republik Fiji menegaskan dukungannya terhadap Deklarasi Bersama yang dihasilkan dalam IPACS 2025 bersama delegasi lainnya.
Melalui IPACS 2025 Republik Fiji secara terbuka menerima kerja sama dengan negara-negara lain, seperti di bidang industri kreatif, inovasi digital, pendidikan dan pelestarian budaya.
“Fiji dengan bahagia menyambut deklarasi bersama yang dihasilkan, di mana kebudayaan juga merupakan inti dari upaya kita untuk mencapai pembangunan berkelanjutan di kawasan Pasifik. Sejumlah aspek dari deklarasi bersama membutuhkan konsultasi, keterlibatan dengan negara dan prioritas nasional,” ucap Menteri iTaukei Affairs Republik Fiji.