Hadir pula Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena, Wali Kota Kupang, Christian Widodo, FORKOPIMDA NTT, Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia, Putu Supadma Rudana, serta komunitas dan pelaku budaya di wilayah Kupang.
Hadir mendampingi Menteri Kebudayaan RI antara lain Direktur Jenderal Diplomasi, Promosi dan Kerja Sama Kebudayaan, Endah T.D. Retnoastuti; Inspektur Jenderal Kementerian Kebudayaan, Fryda Lucyana; serta Staf Ahli Menteri Bidang Hukum dan Kebijakan Kebudayaan, Masyithoh Annisa Ramadhani Alkatiri.
Selain itu, acara ini juga dihadiri Staf Khusus Menteri Bidang Ekonomi dan Industri Kebudayaan, Anindita Kusuma Listya; Staf Khusus Menteri Bidang Hukum dan Kekayaan Intelektual, Putri Woelan Sari; Staf Khusus Menteri Bidang Diplomasi Budaya dan Hubungan Internasional, Annisa Rengganis; serta jajaran Kementerian Kebudayaan.
Acara Penutupan IPACS 2025 diakhiri dengan penyerahan sertifikat dan medali apresiasi Menteri Kebudayaan RI kepada empat Menteri Kebudayaan negara Pasifik yang hadir pada IPACS 2025, yaitu Republik Fiji, Negara Merdeka Papua Nugini, Kepulauan Solomon, dan Kaledonia Baru (Republik Prancis).
Menutup sambutannya, Fadli Zon mengajak seluruh peserta untuk menjaga semangat IPACS 2025 sebagai simbol persahabatan dan ketangguhan budaya.
“Budaya adalah jembatan yang menghubungkan bangsa-bangsa, menumbuhkan saling pengertian, dan menuntun kita menuju masa depan yang harmonis dan tangguh. Mari kita lanjutkan perjalanan ini bersama, memelihara jembatan budaya antara Indonesia dan Pasifik, memberdayakan masyarakat melalui kreativitas dan pengetahuan, serta menjaga agar kearifan tradisi terus menginspirasi inovasi bagi generasi mendatang,” tuturnya.
(Agustina Wulandari )